Kenaikan Harga Tempe di Pekanbaru Tak Pengaruhi Daya Beli Warga

PEKANBARU (RiauInfo) - Kenaikan harga tempe yang cukup mencolok akhir-akhir ini ternyata tidak mempengaruhi minat warga Pekanbaru membeli makanan berprotein tinggi itu. Meski kenaikannya mencapai 50 persen, namun warga tetap membelinya seperti biasa.

Beberapa pedagang tempe yang ditemui RiauInfo, Rabu (30/1) menyebutkan semula dirinya ragu untuk meneruskan usaha berdagang tempe karena harganya sudah naik. "Bila biasa saya menjual tempe dengan harga Rp 1.000 perpotong, kini saya menjualnya dengan harga Rp 1.500 perpotong," jelas Tiur(39) pedagang tempe di Pasar Sail. Tapi ternyata, walau harganya sudah melambung pembeli tetap saja banyak. Tak ada perubahan hasil penjualan antara harga tempe yang dulu dengan yang sekarang. "Tampaknya orang-orang Pekanbaru tidak terpengaruh dengan kenaikan harga tempe sekarang ini. Sebab mereka tetap membelinya seperti biasa," ungkapnya. Hal yang sama juga disampaikan Monang (47) pedagang tempe di Pasar Yos Sudarso, Rumbai. Dia juga menyebutkan tidak kehilangan pembeli walau menjual harga tempe dengan harga lebih mahal. "Pembeli saya tetap berdatangan walau harga tempenya sudah naik," tuturnya. Monang mengatakan, tetap banyaknya pembeli tempe disebabkan warga sudah menyadari betapa tempe itu mengandung protesin sangat tinggi. Selain itu mungkin warga juga sudah mengerti bahwa harga kacang kedelai memang sedang mahal. Makanya mereka tidak pernah protes terhadap kenaikan harga tempe.(Ad)

Berita Lainnya

Index