Kenaikan Harga Kayu Bebani Pengusaha Perabot

PEKANBARU (RiauInfo) - Pengusaha perabot atau meubel di kota Pekanbaru kian terbebani akibat naiknya harga kayu lokal olahan. Tidak sedikit pegerjaan pesanan urung atau ditangguhkan para pengusaha. Mereka mengaku berat menaikkan harga pesanan pada pelanggan yang juga ingin harga stabil. Padahal harga kayu naik mencapai Rp.250.000/meter kubiknya.

Hal ini diakui Darlis yang telah lama menggeluti usaha meubel. Pria yang sedang mendapat pesanan ribuan pasang bangku sekolah ini mengaku terpaksa mohon perubahan perjanjian harga kepada pihak sekolah untuk kontrak pesanan tiga lokal selanjutnya. "Saat ini pesanan meja-bangku untuk tiga lokal pertama telah 60% dikerjakan. Namun ada tiga lokal lagi yang akan dikerjakan, tapi kita menunggu keputusan pihak sekolah atas permohonan menyesuaikan harga dengan harga baru. Karena biaya produksi kami meningkat akibat naiknya harga kayu sejak harga BBM naik,"ungkap Dasril saat ditemui RiauInfo, Minggu (8/06) di gudangnya kawasan jalan Diran, Sukajadi, Pekanbaru. Dasril sendiri mengaku selama ini tawaran harga bisa dikondisikannya dengan mengurangi upah kerja. Namun masalah kenaikkan bahan baku seperti kayu dan sebagainya ini tidak bisa dielakkan lagi untuk menaikkan harga pesanan kepada konsumennya. "Selain kenaikan harga BBM, kenaikan harga kayu juga akibat kosongnya gudang kayu penjual kayu dan sawmill yang memproduksi kayu juga pada tutup, karena takut banyak razia saat ini. Kita biasanya beli kayu langsung dari sawmill yang lebih murah harganya dibanding ke gudang kayu,"terang Dasril.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index