Kemnakertrans Sebar 231 Mobil Pelatihan Kerja Keliling ke Pelosok Pedesaan

JAKARTA (RiauInfo) - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengerahkan 231 Mobile Trainning Unit (MTU/mobil pelatihan kerja) ke berbagai daerah yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Program pelatihan kerja dengan menggunakan kendaraan keliling ini diprioritaskan melatih para pencari kerja dan penggangguran yang berada di pelosok pedesaan.
231 Kendaraan MTU bantuan dari Kemnakertrans tersebut telah diserahkan dan ditempatkan kepada 172 Balai Latihan Kerja (BLK) dan Dinas-dinas Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2006 sampai 2011 tercatat 246.506 orang yang telah menjadi peserta pelatihan kerja MTU. “Pelatihan jenis ini untuk menjangkau warga di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh Balai Latihan Kerja (BLK). Model pelatihan ini dibutuhkan karena secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayahnya sangat luas,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Jakarta pada Senin (4/6). Muhaimin mengatakan pelatihan kerja keliling merupakan salah satu program kerja Kemnakertrans dalam mengatasi masalah pengangguran di daerah-daerah dengan menyiapkan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan produktif. “Pada intinya, dengan program MTU ini kita ibaratkan sebagai program jemput bola. Kita datangi warga ke tempat tinggalnya,Dengan metode ini, semua angkatan kerja , terutama yang tinggal di pelosok pedesaan agar bisa memiliki keterampilan sehingga siap terjun ke dunia kerja.” kata Muhaimin. “Kendaraan pelatihan kerja keliling ini dilengkapi peralatan dan instruktur pelatihan kerja yang disesuaikan dengan berbagai kejuruan diantaranya otomotif sepeda motor, las, elektornika, listrik, menjahit/bordir, bangunan dan pertanian, “kata Muhaimin. Muhaimin menjelaskan untuk melaksanakan program ini, Kemenakertrans menggandeng pemerintah daerah Tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota melalui untuk menjalankan program pelatihan kerja keliling ini. Pengelolaan MTU telah diserahkan kepada Dinas ketenagakerjaan serta Balai Latihan Kerja (BLK) unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yang merupakan BLK yang dimiliki pemerintah daerah. Sementara itu, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnakertrans Abdul Wahab Bangkona menambahkan respon masyarakat di pedesaan terhadap kehadiran MTU sangat besar. Mereka merasa terbantu karena bisa meningkatkan keterampilan dan kempetensi kerja tanpa harus datang ke BLK-BLK atau dinas ketenagakerjaan. Abdul Wahab menuturkan pengembangan MTU di BLK dan DInas merupakan bagian integral dari kebijakan reformasi pelatihan, khususnya revitalisasi BLK Kemenakertrans. “Untuk isi program disesuaikan dengan kebutuhan peserta dengan pilihan modul yang disediakan. Namun peserta pelatihan, lebih diutamakan bagi tenaga kerja di pedesaan.” kata Wahab. “Model pelatihan keliling ini telah terbutkti bermanfaat untuk menyiapkan calon tenaga kerja agar siap bekerja di industri atau berwirausaha. Peserta program MTU adalah kebanyakan terdiri dari para pencari kerja pedesaan , namun ada juga yang berstatus wirausaha, karyawan industri rumah tangga dan juga petani,” kata. Abdul Wahab berharap keberadaan pelatihan kerja dengan model MTU dapat membantu mengembangkan jiwa kewirausahaan. Sehingga tercipta ketersediaan lapangan pekerjaan mandiri di lingkungan masyarakat pedesaan. “Keberadaan MTU ini juga dapat menularkan virus kewirausahaan bagi masyarakat desa sekaligus membekali masyarakat dengan keterampilan membuat rencana bisnis sederhana serta pelatihan manajerial usaha. Dengan pelatihan integral inilah, perekonomian pedesaan bisa berkembang yang pada gilirannya akan mengikis jumlah pengangguran, “kata Wahab.
 

Berita Lainnya

Index