KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Tahun 2012, Program Magang Kerja ke Jepang Ditargetkan 2.500 orang

JAKARTA (RiauInfo) - Krisis perekomonian dan bencana tsunami yang melanda Jepang pada Maret 
2011 sempat memberikan dampak penurunan terhadap jumlah peserta 
pemagangan kerja ke Jepang. Namun hal itu tidak berlangsung lama, kini 
seiring perekomonian Jepang yang mulai bangkit kembali, maka 
perusahaan-perusahaan Jepang telah siap menerima peserta magang 
kembali.
Pada tahun 2012, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menargetkan 
dapat menempatkan sebanyak 2.500 orang peserta magang yang akan 
ditempatkan di sekitar 700 perusahaan yang menyediakan 60 jenis 
kejuruan.Selama ini program pemagangan diprioritaskan untuk kejuruan 
di bidang industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan 
bangunan. “Program penempatan peserta magang ke Jepang memang sempat terganggu, 
namun saat ini sudah pulih kembali. Kemnakertrans siap 
memfasilitasi lebih banyak peserta magang kerja di perusahaan- 
perusahaan Jepang, “kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 
Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers di Jakarta pada Rabu (7/12), 
sepulangnya melakukan kunjungan kerja ke Hongkong dan Jepang pada 3-7 
Desember 2011. Dalam kunjungan kerjanya ke Hongkong dan Jepang Menakertrans Muhaimin 
Iskandar melakukan pertemuan dengan seluruh Atase Tenaga Kerja, 
menjadi pembicara dalam Pertemuan Regional Asia –Pasifik ke 15 yang 
diselenggarakan ILO dan mengadakan kunjungan ke perusahaan 
magang PT. Torishima Pump MFG. Co.LTD. Muhaimin mengatakan pelaksanaan program pemagangan ke Jepang ini 
merupakan salah satu langkah konkrit pelaksanaan konsep link and match 
yaitu memastikan dunia pendidikan dan pelatihan agar selaras dengan 
kebutuhan dunia kerja, serta mempercepat upaya pengurangan angka 
pengangguran. “Program pemagangan ke Jepang dapat membantu tenaga kerja secara cepat 
terserap di pasar kerja. Karena program pemagangan, memberikan 
ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, dan sekaligus 
pengalaman kerja dengan berbagai kondisi ketenagakerjaan di perusahaan 
kepada para tenaga kerja, “kata Muhaimin. Menurut data Kemenakertrans antara tahun 2009 sampai 2011 peserta 
magang yang berangkat ke Jepang secara total mencapai 4.927 orang 
dengan rincian tahun 2009 sebanyak 1.748 orang, tahun 2010 sejumlah 
1.748 orang dan sampai akhir tahun 2011 sebanyak 1.431 orang. Ditambahkan Muhaimin, program pemagangan yang menjadi satu kunci dalam 
membuka kesempatan kerja bagi kaum muda. Program ini dapat 
mengembangkan keahlian kerja para tenaga kerja muda dan menumbuhkan 
dorongan kerja, karena pekerja dalam usia ini membutuhkan dukungan, 
serta arahan yang intensif agar dapat menjadi pekerja yang potensial. Bahkan, lanjut Muhaimin, program ini telah sesuai dengan arahan 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan International Labour 
Conference pada Juli lalu menyatakan bahwa semua pihak harus bekerja 
keras dan berkoalisi dalam menyelesaikan masalah pengangguran muda di 
tingkat usia 15 tahun hingga 24 tahun. Muhaimin menambahkan program pemagangan menjadi salah satu solusi 
alternatif dalam mengatasi masalah pengangguran. Bahkan program 
pemagangan pun menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru 
melalui wirausaha mandiri. “Eks peserta magang memang langsung diminati 
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industry ,terutama 
industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan,” 
kata Muhaimin. Namun, tambah Muhaimin, eks magang dapat lebih memilih 
untuk membuka usaha sendiri secara mandiri atau berwirausaha, sesuai 
dengan bakat, kemampuan dan ilmu yang dipelajari selama magang di 
perusahaan dalam dan luar negeri. (rls)

Berita Lainnya

Index