Kembali ke Zaman Batu

bungrifo-batu-cincin DALAM ENAM BULAN terakhir, negeri ini dilanda demam batu cincin. Tak terkecuali Pekanbaru, atau Riau pada umumnya. Kalau sebelumnya batu cincin akik, hanya perhiasan lelaki paruh baya, kini sudah menular ke anak-anak muda dan mahasiswa. Jika dulu batu cincin dijual di emperan Pasar Pusat Pekanbaru, saat ini pedagang batu cincin sudah merambah kemana-mana, di setiap sudut kota. Ini terjadi, karena masyarakat penggemar batu memang sudah 'menggila'. Harga mahal sampai jutaan rupiah, bukan kendala. Tak bisa cash, utang dulu juga biasa. Yang penting, batu cincin harus punya. Mengapa? Karena jika tak berbatu cincin, dianggap masih 'wanita'. Kedua belah tangan yang mengocok batu domino di meja pun, bila jarinya tak dihiasi batu cincin, itu dianggap kaki belaka. "Hei, kalau main domino, kaki jangan ikut naik ke atas meja," begitu sindir lawan kita. Kembali ke zaman batu, tampaknya sedang melanda negeri kita. Bung Rifo pun dibuat terpana? Bagaimana dengan Anda?

Berita Lainnya

Index