Keluarga Pak Umar Terpaksa Berbuka dan Sahur dengan Nasi Uduk

PEKANBARU (RiauInfo) - Menghilangnya gas elpiji di Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir ini membuat warga kelabakan. Bagi warga yang tidak memiliki cadangan kompor minyak tanah, terpaksa tidak bisa memasak untuk kebutuhan berbuka dan sahur. 

Seperti yang dialami keluarga Pak Umar (47) warga Jalan Utama, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, selama dua hari ini terpaksa berbuka dan sahur menggunakan nasi uduk. "Kami sama sekali tidak bisa memasak, jadi terpaksa membeli nasi uduk yang ada di dekat rumah," ujar ayah dari 3 anak ini.Dia mengaku setiap hari sudah berkeliling untuk mencari gas elpiji, namun tetap tidak menemukannya. Sejumlah sub agen, misalnya di Jalan Hang Jebat sudah didatangi, tapi tetap kosong. "Ya terpaksa makan nasi uduk dulu sampai nanti mendapatkan gas elpiji," jelasnya kepadaRiauInfo, Kamis (11/9) di rumahnya. Dia merasa heran kenapa gas elpiji masih langka di Pekanbaru, padahal Pertamina telah menyatakan menjamin persediaan komoditi itu. "Saya baca di koran-koran Pertamina menjamin ketersediaan gas elpiji di tengah masyarakat selama Ramadhan dan lebaran," tambahnya. Tapi nyatanya gas saat ini sudah menghilang, padahal lebaran masih lama lagi. Dia merasa yakin kondisi ini akan semakin parah menjelang memasuki hari lebaran nanti. "Pemerintah dan Pertamina harus memperhatikan masalah ini karena sudah sangat menyulitkan masyarakat," ungkapnya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index