Kejuaraan untuk kedua kali ini dilaksanakan bersempena dengan ulang tahun ke-15 perguruan kumango. Dimana kejuaraan ini bertujuan untuk mencari bibit pesilat muda.
"Saya berharap ini dapat dicontoh oleh perguruan lain yang ada di Riau. Jangan minder untuk menjadi atlit silat. Bahwa cabang olahraga silat cukup diperhitungkan di Nasional maupun International," Ungkap Idris Skm yang juga menjabat Wakil Sekretaris I KONI Riau.
Menurutnya, dari 148 perguruan yang ada di Riau dan di Pekanbaru sendiri memiliki perguruan lebih kurang 20 perguruan. Hanya pada Kejuaraan terbuka Kumango II ini diikuti 15 perugruan, diantaranya adalah IKPP Perawang, Kumango A, Kumango B, ASSAD Inhu, Tapak Suci Pekanbaru, Walet Putih, L Kumando, Harimau K, Kera Sakti Kampar, Tualang Perawang, Kera Sakti Sungai Apit, Elang Satria Kampar, SMI Pekanbaru dan Tapak Suci Kampar.
Kedepannya, diminta para perguruan yang ada ini dituntut untuk tetap melakukan aktifitas seperti biasanya. Dimana cabang olahraga silat sangat identik dengan kasana budaya melayu yang dimiliki Riau.
"Kita sendiri mempunyai moto penting yakni "lahiriah silat mencari teman, batiniah silat mencari keridohan tuhan". Untuk itu, jadikanlah cabang olahraga untuk mengangkat jati diri seseorang untuk dapat berprestasi mengharumkan nama daerahnya," pungkasnya. (Dowi)
