Kalau Tidak Punya Target  Wisatawan, Bubarkan Saja PUTRI

JAKARTA (Riauinfo) - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan, saat ini pemerintah sedang serius memberdayakan potensi wisata yang dimilikinya. Itu antara lain karena pariwisata akan dijadikan  penghasil devisa terbaik, mengalahkan minyak, batubara dan minyak sawit.

"Karena itu semua organisasi kepariwisataan di tanah air, termasuk sejumlah taman rekreasi di Jakarta,  harus berorientasi pada taret perolehan wisatawan. Kalau lembaga  kepariwisataan hanya digunakan  untuk sekedar kumpul kumpul, dan mengabaikan potensinya menghasilkan banyak kunjungan wisatawan, sebaiknya bubarkan saja lembaga itu. Tidak ada manfaatnya," ujar Menpar seusai melantik kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPP Putri) di Balairung Soesilo Soedharman, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta, Kamis (30 Juni) kemarin.

Menpar juga sempat mempelajari program kerja Putri yang ternyata tidak mematok target  mendatangkan wisatawan. Karena itu Menpar  menilai bagusnya lembaga seperti Putri dibubarkan saja. Terlalu banyak Indonesia punya lembaga seperti Putri yang manfaatnya buat negara tidak jelas.

Lalu sambil berseloroh, Menpar mengatakan,  kalau Putri dibubarkan, apakah tidak malu pengurusnya yang antara lain ada nama Dr Dadang Rizki Ratman yang kini menjabat Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar ? Sementara Dewan Pembinanya, saya sendiri selaku Menpar. Apa tidak malu? Ya pasti malu dong "Itu sebabnya Ketua Umum DPP Putri harus bisa pasang target berapa banyak wisatawan bisa dihasilkan setiap tahun. Harus begitu Orientasinya" lanjut Menpar Ia menambahkan, pengelolaan industri kepariwisataan Indonesia saat ini terus memperlihatkan hasil bagus. Saat ini Pariwisata masih menjadi nomor 4 penghasil devisa, tetapi dalam beberapa tahun mendatang, paling lama tahun 2019, Pariwisata akan menjadi penghasil devisa nomor 1, mengalahkan minyak, batubara dan minyak sawit. Saat ini saja angka pertumbuhan pariwisata mencapai 170 persen atau tertinggi dibanding penghasil devisa lainnya seperti minyak, batubara dan minyak sawit.

Dan pertumbuhan kepariwisataan Indonesia, diyakini Menpar bisa menjadi lebih baik lagi apabila pengurus DPP Putri ikut mematok target wisatawan dan melampaui perolehan targetnya.

Menpar punya data lima besar taman rekreasi di sekitar Jakarta yang rata rata menghasilkan banyak wisatawan. Taman Rekreasi Ancol misalnya 16 juta wisatawan tiap tahun. Taman Mini Indonesia Indah 5 juta tiap tahun. Ragunan 1 juta pertahun. Taman Bunga Nusantara dan Taman Buah Mekarsari rata rata sekitar 200 ribu wisatawan pertahun.

Jumlah wisatawan yang diperoleh itu, kata Menpar, masih bisa dinaikkan lagi jika diimbangi dengan semangat kerja serta kiat kiat jitu mendatangkan wisatawan. Coba pelajari keberhasilan 5 taman rekreasi kelas dunia seperti Tokyo Disneyland, cermati semangat kerjanya SDMnya  dan kiat kiat suksesnya, Indonesia juga pasti akan bisa.

DPP Putri periode 2016-2021 yang dikukuhkan Menpar Arief Yahya diketuai Bambang Soetanto. Ketua l Johnnie Sugiarto, ketua ll Sigit Gunarjo, Ketua lll Putu Supadma Rudana, Ketua lV Frans Manansang, Sekretaris Umum Jaya Purnawijaya, dilengkapi bendahara, sekretaris eksekutif, kantor wilayah Indonesia Barat, Indonesia tengah dan Indonesia Timur dan nama nama pengurus bidang.

DPP Putri didirilkan sejak tahun 1977 dengan jumlah anggota  taman rekreasi yang terus bertambah, tetapi belum pernah pengurusnya memasang target kunjungan wisatawan nusantara apalagi wisatawan mancanegara. (Herman Ami)

Berita Lainnya

Index