"Kadiskes Harus Turun ke Kampung-kampung"

PEKANBARU (RiauInfo) - Akhir-akhir ini kalangan DPRD Riau sangat prihatin sekali melihat grafik peningkatan Gizi Buruk yang terjadi di Riau.

Pasalnya dari data yang didapat RiauInfo lebih kurang 5 persen penderita gizi buruk di Nasional. Sementara itu, Riau sendiri dari tahun 2006 lalu sekitar 4,4 persen penduduk terjangkit Gizi Buruk. Untuk mengatasi masalah tersebit diminta Kepala Dinas Kesehatan Riau agar dapat turun ke Kampung-kampung agar permasalahan ini dapat diatasi dengan baik. "Hingga hari ini upaya-upaya Diskes untuk mengatasi masalah ini belum terlihat sama sekali. Sudah selayaknyalah Diskes turun ke daerah-daerah terpencil. Jangan hanya mengecek daerah terdeakat saja. Padahal anggarannya telah tersedia," ungkap Sekretaris Komisi D DPRD Riau, Drs Zulfan Heri kepada RiauInfo di Kantor DPRD Riau, Rabu (1/8). Menurut Zulfan, anggaran APBD Riau tahun 2006 yang telah disediakan untuk Diskes sebesar Rp9,61miliar. Dan yang telah terealisasi untuk masalah penanganan Gizi Buruk dan Revitalisasi Pos Yandu sebesar Rp7,9miliar. Apalagi untuk tahun 2007 ini anggaran Diskes pertambah menjadi sebesar Rp11miliar. Dengan besarnya anggaran tersebut, seharusnyalah Diskes dapat melakukan suatu kegiatan Rapat Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mencermati permasalahan gizi buruk ini. Rakor ini harus juga melibatkan Puskesmas Pembantu, kepala UPDT dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. "Sehingga kita dapat melihat apakah gerangan yang terjadi dibawah (daerah pedesaan dan pelosok). Kita lihat dinamika saat ini seperti apa dan potensinya seperti apa. Baru semuanya dapat kita rumuskan cara pengangulangan yang baik," pintanya. Terang Zulfan Heri lagi, dari pantaunnya dilapangan. Dimana dinamika yag terlihat bahwa sektor penting yakni Pos Yandu sebagai salah satu kontek pelayanan masyarakat dari bawah sudah terabaikan sama sekali. "Padahal di Pos Yandu inilah masyarakat dapat mengadu apa permasalahan yang sedang dihadapi keluarganya. Untuk itu, ujung tombak ini harus dibenahi. Sehingga mulai dari organisasi hingga kelembagaan dan kader Pos Yandu dapat didata dengan baik. Agar peningkatan gizi buruk dapat diatasi secara bersama-sama," ujarnya. "Semakin kita turun kebawah, semua permasalahan yang ada dapat kita lihat bagaimana perkembangannya. Memang saat ini semua program telah kita buat dengan baik. Tapi sejauh mana program tersebut tersentuh oleh masyarakat terpencil," jelasnya. Meningkatkanya pertumbuhan Gizi Buruk secara dratis diakibatkan lima faktor yakni faktor ekonomi, geografis, kesadaran, pendidikan dan agama. Semua kasus Gizi Buruk ini ditemui ada di Desa-desa yang terisolir dan ada juga daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur (mereka tinggal di pulau dan pinggiran pantai). Lima faktor ini adalah unsur dominan munculnya gizi buruk itu. "Saya berharap Diskes secepatnya turun ke Kampung-kampung," katanya mengakhiri. (Dd)
 

Berita Lainnya

Index