Kadishub: Kerusakan Lebih Disebabkan Listrik

PEKANBARU (RiauInfo) - Limapuluh Enam titik Closed Circuit Television (CCTV) termasuk Aoutomatic Control Trafic sistem (Acts) yang tersebar diberbagai titik di Kota Pekanbaru dinilai anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Noviwaldy Jusman belum berfungsi optimal. Padahal alat yang berfungsi 

sebagai pemantau itu, diharapkan selain bisa mengawasai lalulintas diberbagai persimpangan juga dapat mengawasi tindak kejahatan. Menurut Noviwaldy, alat pemantau yang dianggarkan dalam jumlah 7 milliar lebih pada APBD kota tahun 2007 lalu itu, patut dipertanyakan mengingat banyaknya berbagai tindak kejahatan yang selama ini terjadi sering berakhir tanpa ada kejelasan, sebut saja saat kejadian kebobolan pada ATM yang terjadi di lingkungan kantor walikota beberapa waktu lalu. Mestinya dalam kasus ini CCTV yang difungsikan sebagai alat pemantau bisa memberikan solusi, siapa gerangan pelakunya. Jika memang ada beberapa CCTV yang bernasib sama, maka pihak kontraktor selaku pengada, harus tetap bertangungjawab sesuai dengan aturan. "Kalau memang ada CCTV yang rusak itu adalah tanggungjawab kontraktor, mereka wajib memelihara termasuk hingga ada kerusakan. Dan apabila ada rusak dibiarkan, bagaimana bisa melakukan pemantauan," ujarnya Noviwaldy. Politisi Demokrat ini menilai, salah satu penyebab ini terjadi adalah karena lemahnya pihak terkait dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan. Mestinya peralatan yang baru dipasang lebih kurang setahun itu, belum ada yang rusak. Sementara Kepala Dishub Pekanbaru, Pria Budi membantah apabila disebutkan CCTV yang ada saat ini tidak berfungsi maksimal. Menurutnya, CCTV yang ada tersebar di beberapa titik tersebut telah mampu melakukan pengawasan terhadap kejadian di daerah itu. Disisi lain, Pria Budi pun menolak bahwa CCTV yan ada saat ini banyak yang rusak. "Memang ada beberapa diantaranya yang saat ini sedang dalam perbaikan, tapi itu lebih disebabkan karena listrik yang sering mati," ujarnya saat dihubungi melalui ponselnya Rabu (12/11). (muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index