Kabut Asap di Dumai Masih Pekat dan Berbahaya

PEKANBARU (RiauInfo): Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau telah berdampak makin parahnya pencemaran udara di Kota Dumai. Bahkan saat ini tingkat pencemaran udara di kota yang letak sekitar 200 km dari Pekanbaru ini sudah masuk kategori berbahaya. 

Terkait makin memburuknya kondisi udara ini, Dinas Kesehatan Dumai telah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampaknya dengan mengurangi aktivitas di rumah. "Sebab kondisi udara saat ini sudah sangat bahaya bagi kesehatan," ungkap Kepada Dinas Kesehatan Dumai, dr H Agus Widayat MM, Jumat (20/2) di Dumai. Dia mengatakan kondisi udara Dumai mencapai tingkat paling buruk pada Kamis (19/2) lalu. Pada saat itu jarak pandang di kota Dumai hanya 20 meter saja, sehingga seluruh kendaraan yang melintas di jalan-jalan kota ini terpaksa harus menyalakan lampunya. Berdasarkan hasil pencatatan dari alat pemantau kualitas udara milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) Dumai indeks pencemaran udara sempat mencapai 450 PSI pada pagi hari. Menjelang siang, kualitas udara sedikit membaik menjadi 237 PSI. Agus Widayat mengatakan, ambang batas pencemaran udara tidak sehat adalah 100 PSI. "Kalau indeks pencemaran udara sudah berada di atas 100 PSI berarti sudah tidak sehat. Tapi kenyataannya sekarang di Dumai sudah mencapai 450 PSI, ini tentunya sudah kategori berbahaya," tambahnya. Kondisi ini sudah tidak bisa dianggap enteng lagi, karena benar-benar sudah bahaya bagi kesehatan masyarakat. Salah satu upaya mencegah bahayanya adalah dengan mengurangi berada di luar ruangan, atau jika terpaksa di luar runagan harus menggunakan masker.(ad)
 

Berita Lainnya

Index