Joni Irwan Bentangkan Ciri Utama FBMD

PEKANBARU (RaiuInfo) - Untuk merealisasikan visi Riau 2020 yang telah menetapkan azam Provinsi Riau sebagai pusat kebudayaan melayu di Asia Tenggara pada 2020, Riau kembali menggelar Festival Budaya Melayu Dunia (FBMD) mulai 4 hingga 8 Desember mendatang.

Realisasi ini untuk menggalakkan agenda-agenda kebudayaan Melayu berskala antar bangsa agar memperkuat pencapaian-pencapaian anak watan di bidang pengkayaan kebudayaan, khususnya Melayu. Agenda ini diharap akan mempertegas keinginan Riau untuk berada di barisan depan sebagai pemangku utama kebudayaan Melayu di dunia, terutama di rantau Asia Tenggara. FBMD juga ditujukan untuk menganjungkan pencapaian-pencapaian kebudayaan Melayu yang dijalankan dan dikembangkan selama berbilang abad ke taraf antara bangsa. Ajang ini juga sebagai gelanggang interaksi antar pemangku kebudayaan melayu lintas negara yang pada gilirannya akan memperkokoh jaringan pembinaan dan pengembangan kebudayaan Melayu di kancah global yang dinamika masa kini-nya berlangsung cepat. FBMD sebagai realisasi visi Riau 2020 ini pernah berlangsung pada 2003 lalu. Pada waktu itu, dianjungkan pencapaian-pencapaian sastra dan tradisi tulis Melayu berbilang zaman. Anjungan ini dikemas dalam berbagai format acara, seperti seminar dan pameran sastra yang menjadi bagian inti dari festival tersebut diperlihatkan, bagaimana huruf Arab-Melayu menjadi media utama ke-beraksara-an Melayu dengan spektrum kawasan pemakai yang luas. "Dalam agenda FBMD, diterangkan ciri utama FBMD adalah dalam festival tersebut dianjungkan isu-isu kebudayaan Melayu yang bertaraf dunia,"ujar Kepala Budsenipar Riau, Joni Irwan. SH.MH kepada RiauInfo, Kamis (22/11) di Pekanbaru.

Berita Lainnya

Index