Isyu Tsunami, Warga Padang dan Bengkulu Mulai Ngungsi ke Pekanbaru

PEKANBARU (RiauInfo) - Adanya ramalan ahli geologi dari Denmark yang menyebutkan akan terjadi gempa bumi berkekuatan di atas 9 SR yang diikuti tsunami membuat warga Padang dan Bengkulu ketakutan. Sebagian warga selain ada yang mengungsi ke gunung, juga ada yang mengungsi ke Pekanbaru.

Ramalan ahli geologi itu sendiri menyebutkan gempa berkekuyatan tinggi tersebut akal terjadi antara tanggal 23 hingga 25 Desember ini dan akan menyapu habis kota Padang dan Bengkulu. Akibatnya sejak ramalan itu dipublikasikan, masyarakat kedua kota itu tidak pernah hidup tenang. Bahkan beberapa orang warga ada yang sampai menjual rumahnya untuk pindak ke Pekanbaru. Seperti yang dilakukan Jamaan (47) yang dulu berdomisili di Padang, kini sudah pindah ke Pekanbaru untuk memulai hidup barunya di kota ini. Rumahnya di Padang sudah dijualnya dengan harga murah. "Selama di Padang saya memang tidak bisa merasa tenang karena sering sekali muncul isu gempa. Setiap terjadi gempa bumi saya harus membawa seluruh anggota keluarga lari menuju Indarung," ujar ayah tiga orang anak ini. Makanya, menurut dia, daripada terus menerus dilanda kepanikan, lebih baik saya tinggalkan saja Padang dan pindah ke kota lain. "Kebetulan saya punya banyak famili di Pekanbaru, makanya saya pindah ke kota ini," jelasnya. Selain ada yang pindah langsung ke Pekanbaru, banyak juga warga Padang yang hanya sekedar mengungsi di kota ini. Mereka mengungsi sehubungan adanya ramalan akan terjadi gempa dan tsunami di penghujung bulan ini. "Kalau nanti ramalan itu tidak terbukti, saya akan kembali lagi ke Padang," ujar Ramli (37) salah seorang warga Padang sat ditemui di Pekanbaru.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index