Isyu Ponsel Maut Lebih Meresahkan Ketimbang Rencana Kenaikan Harga BBM

PEKANBARU (RiauInfo) - Isyu nomor ponsel maut 0866 ternyata lebih meresahkan ketimbang rencana kenaikan harga BBM. Hal ini dapat dilihat dari sikap warga di Pekanbaru akhir-akhir ini yang lebih cenderung membahas isyu ponsel maut ini ketimbang kenaikan harga BBM itu.

Dari pengamatan yang dilakukan RiauInfo, Jumat (9/5) terlihat isyu ponsel maut ini makin menjadi pembicaraan hangat dan membat masyarakat tambah ketakutan. Ini lebih diperparah lagi dengan gencarnya pemberitaan dari media-media massa tentang korban-korban yang mulai berjatuhan. "Sepertinya ini tidak lagi sekedar isyu, tapi sudah benar-benar terjadi. Seharusnya pemerintah turun tangan menanganinya, agar jangan membuat bertambah resah masyarakat," ungkap Waluyo (43) warga Jalan Sekolah, Rumbai, Pekanbaru. Waluyo yang sehari-hari bekerja sebagai guru ini mengatakan, masalah ponsel ini sudah menjadi pembicaraan dimana-mana, termasuk anak didiknya. "Saya sudah sarankan anak-anak didik saya untuk tidak dulu menggunakan ponsel, sampai semuanya jelas," tambahnya. Hal yang sama juga dikemukakan Lotus (38) warga Sumbersari, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh. Semua dia tidak percaya, tapi lama-lama jadi percaya juga. "Malah sekarang saya lebih cenderung membaca berita masalah ponsel maut ini ketimbang berita kenaikan harga BBM," jelasnya. Dikatakannya, masalah kenaikan harga BBM tidak terlalu dipikirkanya, karena tidak enyangkut nyawa. Tapi kalau masalah ponsel maut ini sudah menjadi persoalan hidup atau matinya seseorang. "Makanya saya saat ini benar-benar takut dengan masalah ini," akuinya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index