INVESTASI RP2,4 T Gubri-Dirut PLN Teken MoU

news9375JAKARTA (RiauInfo) - Pemerintah Provinsi Riau dengan PT PLN menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penyediaan Ketenagalistrikan dengan daya 2 x100 Mega Watt di Provinsi Riau.  Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal SE MP dan Dirut PT PLN Fahmi Mochtar dengan disaksikan oleh Meneg BUMN Sofyan Jalil di Kantor Meneg BUMN, kawasan Monas, Jakarta, Rabu (6/5) sore. Mou ini merupakan salah satu upaya Pemprov Riau mengatasi krisis listrik yang sudah luar biasa di Bumi Lancang Kuning. Nilai proyek ini diperkirakan sebesar Rp2,4 triliun yang antara lain akan didukung oleh Bank Riau. "Kita juga sangat berharap dukungan dari Meneg BUMN agar MoU ini bisa segera direalisasikan," harap Gubri usai acara. Ditegaskan Gubri, Pemprov Riau akan terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah krisis listrik ini. Apalagi pada tahun 2012 mendatang, Riau akan menjadi tuan rumah PON ke-18. "Makanya, kita harapkan pada awal 2011, Riau sudah bebas dari krisis listrik," harapnya lagi. Saat menyampaikan sambutan, Gubri tidak menutup-nutupi sedikitpun kondisi Riau yang saat ini dilanda krisis listrik. Padahal di sisi lain, Riau dengan segala potensi dan kekayaan alamnya dikenal masyarakat luas. "Siapa yang tidak tahu, bagaimana besarnya potensi dan kekayaan alam Riau. Namun sangat ironis, justru di Riau kita mengalami krisis listrik yang luar biasa. Hingga saat ini, baru sekitar 42 persen kebutuhan listrik kita yang terpenuhi," ulasnya. Makanya, tegas Gubri, tidak ada alasan sedikitpun bagi pemerintah pusat untuk tidak mencari solusi atas masalah ini. Bila Riau maju, Gubri menekankan, maka yang maju adalah bangsa Indonesia. "Apalagi di saat Riau kini sedang berupaya keras mengundang para investor. Tentu saja masalah krisis listrik ini harus segera ada solusinya," tambahnya lagi. Dalam pada itu, Meneg BUMN Sofyan Jalil mengaku sangat mendukung upaya Pemprov Riau termasuk MoU yang sudah ditandatangani. "Kalau memang harus ada Perpres-nya sebagai dasar hukum, kita akan dukung itu," tegas Sofyan memberikan support. Sofyan mengakui adanya kebijakan yang tidak tepat dalam soal kelistrikan di tanah air. Sebenarnya, kata Sofyan, bukan masyarakat yang tidak sanggup membeli listrik, justru PLN yang tidak sanggup memberikan listrik. "Jadi ada policy yang tidak tepat. Inilah yang harus kita carikan jalan keluarnya," harap Sofyan. Sofyan juga mendorong PLN agar bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar seperti PT IKPP dan RAPP (Riaupulp) di Riau. "Kalau mereka sanggup menjual listrik, kenapa PLN tidak membeli saja kepada mereka. Selama harganya kompetitif, kenapa tidak. Kalau ada aturan yang melarang, mari sama-sama kita carikan jalan keluarnya," kata Sofyan lagi. Sofyan berkali-kali meminta agar PLN segera mencarikan solusi atas masalah krisis listrik yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. "Bagi masyarakat, listrik ini sudah menjadi kebutuhan pokok. Jadi, mari kita upayakan agar masalah ini segera ada solusinya," harapnya dengan nada sangat serius. Pada kesempatan itu, hadir antara lain Kadis Pertambangan Riau Abdul Lafiz, Kepala PLN Wilayah Riau-Kepri Robert R Aritonang, Dirut Bank Riau Erson dan Kaban Penghubung Provinsi Riau di Jakarta Tarmizi Natar N. Sementara Meneg BUMN didampingi beberapa deputi dan pejabat eselon satu lainnya.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index