INDUSTRI ROKAN DAN ANYAMAN BAMBU Peluang Bisnis Menjanjikan di Kota Pekanbaru

[caption id="attachment_12938" align="alignleft" width="300"]Peluang Bisnis Menjanjikan di Kota Pekanbaru Peluang Bisnis Menjanjikan di Kota Pekanbaru[/caption] PROVINSI Riau terkenal dengan sumber daya alam yang melimpah ruah termasuk diantaranya rotan. Kekayaan alam ini jika dimanfaatkan dengan baik akan mendatangkan peluang dan bisnis yang menjanjikan. Usaha industri produk jadi rotan di Kota Pekanbaru tergolong industri dengan pola usaha lokal. Hal ini disebabkan oleh, pertama, pengusaha industri produk jadi rotan belum memiliki akses yang baik dengan kontraktor. Kedua, ketersediaan modal yang terbatas, dimana dalam melaksanakan usahanya para pengusaha industri produk jadi rotan hanya mengandalkan model milik sendiri. Ketiga, pemasaran produk jadi rotan dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal/domestik. Pemasaran produk jadi rotan pada umumnya dilakukan dengan cara menjual langsung produk tersebut kepada konsumen. Dengan kata lain konsumen yang datang langsung ke tempat usaha untuk membeli produk yang diinginkan. Jenis barang yang mereka produksi tergolong dalam dua kelompok, yaitu perabotan rumah tangga (furniture) dan barang-barang anyaman. Produksi furniture, meliputi: seperangkat meja–kursi tamu, meja–kursi makan, kursi goyang, kursi santai serta berbagai macam rak dan barang-barang hiasan. Sementara itu produksi barang anyaman, meliputi: keranjang pakaian, keranjang sawit dan parsel. Pada umum industri produk jadi rotan ini membuat semua jenis barang/produk. Membuat barang anyaman seperti keranjang parsel biasanya dilakukan pada saat menjelang hari raya Idil Fitri dan Idil Adha, perayaan Natal dan Imlek, sedangkan furniture dibuat setiap bulan hingga satu tahun penuh. Bahan baku yang digunakan untuk membuat anyaman industri ini adalah rotan yang terdiri dari berbagai jenis rotan, seperti rotan manau, danan, tabu-tabu, getah, semambu, core, fitrit, sega, flat oval dan rotan kulit. Rotan jenis manau, danan, tabu-tabu dan getah digunakan untuk bahan dasar rangka karena sifatnya yang kuat dan lentur. Jenis sega dan semambu digunakan untuk jari-jari kursi karena sifatnya kuat, tidak begitu lentur dan mempunyai penampilan warna yang menarik. Jenis core dan fitrit digunakan untuk anyaman, dan jenis oval flat dan kulit rotan digunakan untuk mengikat karena sifatnya yang lebih lentur. Untuk membuat industri jadi rotan masih banyak kendala dan hambatan yang harus dihadapi oleh pengusaha ini seperti minimnya modal, susahnya untuk memperoleh bahan baku yaitu rotan. Sebagian kecil rotan diperoleh dari dari beberapa daerah di Provinsi Riau, yaitu dari Desa Pantai Raja Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar dan Desa Rantau Berangin Kecamatan Merangin Kabupaten Kampar. Disamping itu, sebagian besar bahan baku rotan dibeli dari pedagang pengumpul rotan di Pekanbaru yang didatangkan dari Sumatera Barat dan Medan.(zuriyati riya)

Berita Lainnya

Index