Hot Spot Hilang Banjir Datang

PEKANBARU (RiauInfo) - Tiap tahun dalam dua musim tropis di Indonesia ini, daerah Riau mengalami bencana sepanjang tahun. Pasalnya, jika musim panas, Riau mendapat bencana kebakaran hutan dan lahan yang menghasilkan polusi udara dari asapnya. Sedang musim hujan seperti saat ini, beberapa kabupaten di Riau tidak asing lagi menerima air bah akibat luapan sungai yang melimpah akibat sebagian besar hutan di Riau gundul.

Menurut BMG Pekanbaru, Selasa (30/10), dari hasil monitoring citra satelit awan, analisa streamline dan kondisi fisis serta dinamis udara, pada umumnya Propinsi Riau daratan cuaca cerah hingga berawan. Hujan berpeluang trejadi pada malam atau dini hari dengan intensitas ringan hingga sedang. Keadan tersebut berpeluang terjadi di tengah dan timur wilayah Riau seperti Pekanbaru, Kampar, Dumai, Rohil, Siak, Bengkalis, Sebagian Inhu dan Inhil serta Pelalawan bagian timur. Sedang keadaan titik apai berdasarkan pantauan satelit NOAA18 tgl 29 Oktober 2007 jam 13:18 WIB di Sumatera terpantau 4 titik api yang berada di Sumatera Selatan. Arah dan kecepatan angin umumnya bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan berkisar antara 5 – 25 km/jam dan 30 km/jam pada saat cuaca buruk. Dan suhu udara maksimum 31.0 – 33.0 °C, minimum 22.0 – 24.0 °C dengan kelembaban udara maksimum 91 - 96 %, minimum 58 - 63 %. Tinggi gelombang di daerah perairan selat Malaka dan di perairan Riau bagian pesisir umumnya antara 0.5 – 1.25 meter. Untuk perairan Batam, Tanjung Pinang, dan Singapura, tinggi gelombang 1.25 – 2.0 meter. Untuk perairan Natuna dan Tarempa perlu diwaspadai karena tinggi gelombang antara .1.5 – 3.0 meter. Untuk perairan Bangka hingga jawa tinggi gel 0.75 – 2 meter.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index