'Hingga Kini Tetap Dalam Pengawasan'

PEKANBARU (RiauInfo) - Karena pilihan terakhir, jalan hidup menjadi seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) pun dilakoni. Apakah gerangan yang membuat wanita-wanita luar 

Sumatera ini bisa menjadi warga lokalisasi Teleju. Adakah yang benar-benar murni keinginan pribadi masing-masing? Ternyata tidak! Jawaban tegas para PSK ini jelas menggambarkan suatu tragedi yang tak diinginkan sebelumnya, yakni penipuan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan menjualnya ke mujikari untuk 'diperdagangkan' ke pria hidung belang. Seperti yang dikatakan Harum (bukan nama sebenarnya, red) perempuan asal Jawa Timur ini yang sebelumnya pernah ditempatkan di sebuah lokalisasi Pulau Batam ini mengaku ditipu seseorang yang menawarkan pekerjaan. Pekerjaan yang ditawarkannya adalah sebuah perusahaan yang ada di Batam sana. Karena tertarik, ditambah dengan gajih yang memuaskan, ia pun tak banyak pikir. Pakaian di lemari pun segera dikemasi. Setelah sampai di Batam, ternyata tidak seperti yang dijanjikan. Ia justru ditempatkan disebuah perumahan terpencil. Setelah dua hari kemudian barulah dibawa ke lokalisasi. Dari sanalah mimpi hitam itu berawal. Ia disuruh melayani pria hidung belang, hingga akhirnya sampai ke Teleju, Pekanbaru ini. Meski saat ini dia mengaku telah terbiasa dengan perbuatan haram ini, tapi sesekali dirinya juga mengaku rindu kembali ke jalan benar seperti halnya orang-orang 'normal' lainnya. Tapi apalah daya, katanya meski sudah hampir dua tahun di Teleju ini, dirinya tetap dalam pengawasan orang-orang (preman. red) di Teleju ini, katanya nada kecil Minggu (19/10). Hal yang sama juga tidak jauh berbeda dari lainnya. Semua awalnya mereka ditipu kemudian dipaksa dan akhirnya menjadi seorang PSK. (muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index