Hikmani: Pemotongan DAU Tak Relevan

PEKANBARU (RiauInfo) - Anggota Komisi B DPRD Riau, Dra Hikmani,MPd dari Fraksi PAN mengatakan dengan tegas bahwa dipotongnya Dana Alokasi Umum (DAU) sekitar 54 persen tidak ada relevan diterapkan sekarang. Pasalnya, daerah yang ada di Indonesia sejauh ini perkembangannya belum merata, termasuk Riau.

"Untuk mengkritik dipotong DAU Riau oleh pusat, bahwa Pemprov Riau sendiri penghitungannya tidak jelas dan tidak transparan. Semuanya terjadi karena pemerintah belum memiliki formula yang pasti terkait kebijakan daerah penghasil ini," ungkap Hikmani kepada RiauInfo di Ruang Rapat Fraksi PAN, Senin (24/9).Menurut Hikmani, dirinya tidak sepenuhnya menyetujui dipotongnya DAU bagi daerah-daerah yang memiliki kapasitas fiskal yang besar, seperti Riau dan Kalimantan Timur (Kaltim). Dipotongnya DAU Riau kemungkinan besar akan berpotensi menimbulkan gejolak di daerah. "Memang kita setuju dengan rencana pemerintah itu, karena itu adalah kehendak UU (UU Nomor 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah memang menyatakan bahwa mulai 2008, DAU bagi daerah-daerah yang memiliki kapasitas fiskal yang besar akan dihapuskan," katanya. Namun ketentuan itu tidak bisa diterapkan begitu saja tanpa memperhatikan kondisi dan situasi di daerah-daerah yang akan terkena oleh ketentuan itu. Tapi bagaimana dengan Riau dan Kaltim. "Ini sebenarnya masalah pemerintah. Namun ke depan saya kira ada dua alternatif seperti untuk merevisi UU Nomor 33 itu, atau tetap dilaksanakan namun pemerintah harus memikirkan pengganti DAU itu. Kita minta Pemprov Riau agar tidak kaku, harus fleksibel. Sebab kalau itu benar-benar diterapkan mulai 2008, pasti akan terjadi gejolak, khususnya di daerah-daerah seperti Riau," tandasnya. (Dd)
 

Berita Lainnya

Index