Hasil Panen Hanya Cukup Untuk Biayai Bersihkan Pohon Sawit

PEKANBARU (RiauInfo) - Rendahnya harga buah sawit saat ini membuat petani sawit di Riau kelimpungan. Bila biasanya, saat harga sawit masih diatas Rp 2.000 perkilogram, mereka bisa hidup sejahtera, tapi kini mereka sudah jatuh miskin. Bahkan panen sawit mereka hanya cukup untuk biaya membersihkan pohon sawit. 

Hal itu dialami para petani sawit yang ada di Kecamatan Sungai Sembilan, Dumai. Harga buah sawit yang hanya Rp250 perkilogram membuat mereka tidak mendapatkan apa-apa dari panen yang dilakukan. Sebab untuk mendodos dan melangsir ke tepi jalan saja mereka mengeluarkan uang Rp200 perkilogram. Sisa penjualan yang Rp50 perkilogram itu hanya cukup untuk memberishkan pokok sawit. Sebab jika tidak dibersihkan, dahan dan pokoknya akan membusuk yang menyebabkan produksi sawit menurut. "Jadi sama sekali kami tidak mendapat apa-apa dari panenan sawit ini," ungkap Yanto, salah seorang petani sawit. Dia menyebutkan, meski harga sawit turun, buah sawit harus tetap dipanen agar tidak membusuk di pohonnya. Sebab kalau sempat buah sawit membusuk di pohon, kualitas buah berikutnya akan menurun drastis. "Jadi mau tak mau harus dipanen buahnya," tambah dia lagi. Meski tidak mendapatkan apa-apa dari hasil panen sawitnya, namun Yanto masih beruntung karena dia memiliki pekerjaan tetap sebagai guru di sebuah SD di Kota Dumai. Anjloknya harga sawit tidak terlalu membuat ekonomi keluarganya anjlok pula, karena ada penghasilannya sebagai guru. Beda dengan Khairul yang semata-mata menggantungkan hidupnya sebagai petani sawit. Sejak tidak bisa lagi mengharapkan penghasilan dari kebun sawit, dia terpaksa berhutang ke sana kemari untuk menghidupkan keluarga. "Ya mudah-mudahan kondisi seperti ini tidak berlangsung lama," harap ayah dari dua orang anak ini.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index