Harus Ada Program Terintegrasi Dalam Syiarkan Agama Islam

BENGKALIS (RiauInfo) - Dalam rangka pengembangan syiar agama Islam di daerah ini, Kantor Departemen Agama (Kandepag), Dewan Dakwah Indonesia (DDI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis sebagai perpanjangan tangan Pemkab Bengkalis, harus dapat membuat program bersama yang terintegrasi.

Harapan itu disampaikan Bupati Bengkalis H Syamsurizal ketika mengadakan pertemuan dengan Kakandepag, pengurus MUI, pengurus DDI dan staf Bagian Kesra di ruang rapat lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Selasa (5/2). Seperti dilaporkan Kabag Humas Johansyah Syafri, hadir dalam pertemuan itu diantaranya Kakandepag H Abdul Aziz Has, Ketua MUI Bengkalis Masdaruddin, pengurus DDI Ustadz Awaluddin Hasibuan serta Kepala Badan Linmas Kesbang dan Infokom H Mukhlis. Kemudian, Kabag Kesra HA Halim, Kabag Hukum Masyansyah Oemar, Camat Bantan Eri Kesuma Pribadi, Camat Bengkalis M Fadli serta sejumlah Kepala Desa/Kelurahan se Kecamatan Bengkalis dan Bantan. Dikatakan Syamsurizal, saat ini umat Islam di Kabupaten Bengkalis dihadapkan pada berbagai persoalan. Permasalahan itu, katanya, tidak akan dapat diselesaikan dengan baik, jika masing-masing institusi seperti Kandepag, MUI, dan DDI jalan sendiri-sendiri. Masih menurut Syamsurizal, apa yang telah dilakukan Kandepag, MUI dan DDI selama ini, memang sudah baik. Namun sayangnya, satu sama lain terkesan berjalan sendiri-sendiri. Sehingga, hasil yang dicapai kurang maksimal. Padahal, imbuhnya, sebenarnya banyak program yang dalam pelaksanaannya bisa disinergikan. “Untuk itu, ke depan, agar lebih berdaya dan berhasil guna serta dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi umat Islam, maka hendaknya apa yang dilakukan tersebut dilaksanakan secara bersama melalui sebuah program strategis yang sinergi serta berkelanjutan,” harap Syamsurizal. Pada bagian lain, kata Johan, kepada organisasi sosial kemasyarakatan Islam di daerah ini, Syamsurizal berharap agar kegiatan pengembangan syiar agama Islam di daerah ini, khususnya untuk kalangan generasi muda dan mereka yang baru memeluk agama Islam, supaya kuantitas dan kualitasnya dapat lebih ditingkatkan. Permintaan itu disampaikan Syamsurizal, karena akhir-akhir ini ada kecendrungan, kedua kelompok tersebut sering dijadikan sasaran oleh pihak-pihak tertentu untuk merusak nilai-nilai keislaman yang mereka miliki. “Misalnya, menjadi sasaran dalam penyampaian ajaran-ajaran sesat,” terang Syamsurizal. Terkait dengan keberadaan aliran sesat yang tidak tertutup kemungkinan juga terdapat di Kabupaten Bengkalis, sambung Johan, Bupati Bengkalis berharap apabila ada masyarakat yang mengetahuinya atau adanya indikasi, hendaknya dapat melaporkannya kepada pihak yang berwenang. “Jangan mengambil tindakan sendiri-sendiri. Apalagi sampai melakukan tindakan-tindakan yang anarkis atau melanggar ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Bila memang mengetahuinya, segera laporkan pada aparat berwenang terdekat, misalnya kepada kepala desa/lurah, camat atau pihak kepolisian,” pesan Syamsurizal.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index