Haris Jumadi Pesimis Proyek KIT

PEKANBARU (RiauInfo) - Dulu Pemerintah Kota Pekanbaru menabur harapan dengan dimulainya proyek Kawasan Industri Tenayan (KIT). Bahkan dikabarkan, jika proyek yang diperkirakan menelan 624,6 miliar rupiah ini akan membuka gerbang ekonomi baru bagi Kota Pekanbaru.

Setelah sekian lama perjalanan proyek, akhirnya berangsur-angsur lambat bahkan kini dianggap seperti jalan di tempat. Dulu Mei 2004 Walikota Herman Abdullah mengatakan, bahwa Pemerintah kota Pekanbaru tetap komit untuk membangun KIT, namun realisasinya akan dilakukan setelah terminal AKAP yang kini sudah dioperasikan akan selesai. Selang beberap lama Mei 2004, Herman Abdullah mengatakan lagi, bahwa KIT sangat tergantung pada komitmen pemerintah Provinsi Riau. Pembangunan kawasan industri itu tidak hanya tanggung jawab Pemko tapi juga tak lepas dari komitmen provinsi. Masih kata Wako waktu itu, katanya pihaknya sudah sering menyampaikan permintaan kepada Pemprov Riau supaya menyisihkan anggaran untuk pembangunan KIT ini. Namun sampai saat ini belum juga bisa dipenuhi. Menyikapi hal ini, anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Haris Jumadi mengatakan, apa pun alasannya, karena ketidaksiapan Pemko Pekanbaru dalam menyikapi dampak dan berbagai kesiapan apa yang harusnya dilakukan. Seperti hal nya yang kita tahu hingga saat ini, begitu banyak kendala apakah sarana penunjang, pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Bahkan, Haris yang dijumpai di gedung DPRD Kota Pekanbaru Kamis (8/5) mengatakan sangat pesimis akan proyek KIT tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya permasalahan atau target proyek bersamaan yang mesti dikejar, tapi juga ada proyek baru yang lebih prioritas seperti jembatan Siak III yang menelan ratusan milyaran rupiah dan lainnya. "Nah, mestinya ada plening yang jelas yang mana harus diutamakan terlebih dahulu. Jika ini tidak direncanakan dengan matang akan bingung hasilnya," katanya kepada wartawan Kamis (8/5). Selain itu, kata Haris ada juga yang tidak kalah menarik, yaitu Pekanbaru ini sama dengan Kota Kuala Lumpur Malaysia. Kotanya ada di dalam sebuah pulau dengan aliran-aliran sungai besar. Mestinya ada pertimbangan bagaimana ke depan atau lebih baik fokuskan dengan rencana yang nyata. (muchtiar)


Berita Lainnya

Index