PEKANBARU (RiauInfo) - Hari pertama Pekan Olahraga Cacat Nasional (Porcanas) XII di Samarinda Kalimantan Timur, Riau kumpulkan 5 medali dari 2 cabang olahraga (cabor), yaitu renang dan angkat berat.
Mendali perak pertama Riau disumbangkan Zulkifli (31) atlit renang kelas S9 tuna daksa untuk kelas 100 meter gaya bebas putra dengan limit waktu 1 menit 26 detik. Zulkifli, atlit asal kampar ini menempati lintasan ke enam dan dalam perlombaan tersebut terlihat berjuang keras mencapai posisi kedua setelah atlit Kaltim pemecah rekor Asean Para Game 2008 di Thailand di kelas 100 Meter dengan limit wakut 1 menit 06 detik.
Dikelas tunarungu wicara nomor 50 meter gaya dada putri, Riau kembali memperoleh mendali perunggu atas nama Febia Rahma Dewi (28). Ibu satu orang anak asal Pekanbaru akhirnya harus puas meskipun pada Porda 2005 lalu sempat menyabet 3 mendali emas dikelas 50 meter putri.
Juara ketiga juga diraih Nofriadi (23), kelas Tunarungu Wicara gaya bebas 50 meter putra. Meskipun sebagai perenang pemula, atlit asal Siak ini mampu bersaing dengan atlit daerah lain yang sudah memiliki pengalaman tanding diberbagai kejuaranan renang.
Nofri bahkan tidak tahu kalau dia meraih perunggu dan sempat menanyakan kepada official apakah dia berhasil atau tidak dengan menggunakan bahasa isyarat sewaktu baru keluar dari kolam renang.
Seluruh cabor renang dipertandingkan di stadion Aquatic Palaran, Samarinda dimulai pukul 8.00 wita hingga sekitar pukul 14.30 wita
Di Cabor angkat berat, Riau kembali menuai prestasi dengan menyumbangkan 2 mendali perunggu untuk kelas 67,5 kg putri tuna daksa. Mendali perak pertama diraih Tari Bunga (29) dengan angkatan 75 kg.
Mahasiswi FKIP UNRI semester III ini sempat di diskualifikasi karena dianggap melakukan kegagalan angkatan oleh tim wasit. "Saya tetap semangat dan optimis walau hanya mendapat perunggu karena masih ada pertandingan lain untuk memperbaiki prestasi saya," katan atlit asal Siak ini
Sementara untuk mendali perunggu kedua cabor angkat berat kelas 67.5 kg tuna daksa diraih atlit Riau asal Kampar atas nama Nelda yani (24). Nelda juga atlit pemula yang diturunkan Riau, namun dengan semangat tinggi akhirnya berhasil menduduki peringkat ketiga.
Pertandingan angkat berat seluruhnya dilangsungkan di GOR Sempaja mulai pukul 14.00 wita hingga pukul 16.00 wita.
Seluruh atlit Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC) Riau mengharapkan doa restu masyarakat Riau semoga pada Porcanas XII 2008 di Kaltim ini Riau mampu mencapai target 5 mendali emas, demikian diucapkan ketua BPOC Riau, Jaya Kusuma.
Dilain pihak seluruh atlit Riau juga mengucapkan rasa simpatik dan turut berduka atas kemalangan yang menimpa ketua rombongan atlit, Rustam Effendi yang sempat menemani atlit sejak tanggal 30 Juli hingga 2 Agustus 2008. Rustam Effendi terpaksa harus kembali ke Pekanbaru setelah mendapat kabar rumah beliau di Jl. Ababil Sukajadi mengalami kebakaran, Sabtu (02/8) sekitar pukul 22.00 wib.(ad/rls)Hari Pertama Riau Raih Lima Mendali
PEKANBARU (RiauInfo) - Hari pertama Pekan Olahraga Cacat Nasional (Porcanas) XII di Samarinda Kalimantan Timur, Riau kumpulkan 5 medali dari 2 cabang olahraga (cabor), yaitu renang dan angkat berat.
Mendali perak pertama Riau disumbangkan Zulkifli (31) atlit renang kelas S9 tuna daksa untuk kelas 100 meter gaya bebas putra dengan limit waktu 1 menit 26 detik. Zulkifli, atlit asal kampar ini menempati lintasan ke enam dan dalam perlombaan tersebut terlihat berjuang keras mencapai posisi kedua setelah atlit Kaltim pemecah rekor Asean Para Game 2008 di Thailand di kelas 100 Meter dengan limit wakut 1 menit 06 detik.
Dikelas tunarungu wicara nomor 50 meter gaya dada putri, Riau kembali memperoleh mendali perunggu atas nama Febia Rahma Dewi (28). Ibu satu orang anak asal Pekanbaru akhirnya harus puas meskipun pada Porda 2005 lalu sempat menyabet 3 mendali emas dikelas 50 meter putri.
Juara ketiga juga diraih Nofriadi (23), kelas Tunarungu Wicara gaya bebas 50 meter putra. Meskipun sebagai perenang pemula, atlit asal Siak ini mampu bersaing dengan atlit daerah lain yang sudah memiliki pengalaman tanding diberbagai kejuaranan renang.
Nofri bahkan tidak tahu kalau dia meraih perunggu dan sempat menanyakan kepada official apakah dia berhasil atau tidak dengan menggunakan bahasa isyarat sewaktu baru keluar dari kolam renang.
Seluruh cabor renang dipertandingkan di stadion Aquatic Palaran, Samarinda dimulai pukul 8.00 wita hingga sekitar pukul 14.30 wita
Di Cabor angkat berat, Riau kembali menuai prestasi dengan menyumbangkan 2 mendali perunggu untuk kelas 67,5 kg putri tuna daksa. Mendali perak pertama diraih Tari Bunga (29) dengan angkatan 75 kg.
Mahasiswi FKIP UNRI semester III ini sempat di diskualifikasi karena dianggap melakukan kegagalan angkatan oleh tim wasit. "Saya tetap semangat dan optimis walau hanya mendapat perunggu karena masih ada pertandingan lain untuk memperbaiki prestasi saya," katan atlit asal Siak ini
Sementara untuk mendali perunggu kedua cabor angkat berat kelas 67.5 kg tuna daksa diraih atlit Riau asal Kampar atas nama Nelda yani (24). Nelda juga atlit pemula yang diturunkan Riau, namun dengan semangat tinggi akhirnya berhasil menduduki peringkat ketiga.
Pertandingan angkat berat seluruhnya dilangsungkan di GOR Sempaja mulai pukul 14.00 wita hingga pukul 16.00 wita.
Seluruh atlit Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC) Riau mengharapkan doa restu masyarakat Riau semoga pada Porcanas XII 2008 di Kaltim ini Riau mampu mencapai target 5 mendali emas, demikian diucapkan ketua BPOC Riau, Jaya Kusuma.
Dilain pihak seluruh atlit Riau juga mengucapkan rasa simpatik dan turut berduka atas kemalangan yang menimpa ketua rombongan atlit, Rustam Effendi yang sempat menemani atlit sejak tanggal 30 Juli hingga 2 Agustus 2008. Rustam Effendi terpaksa harus kembali ke Pekanbaru setelah mendapat kabar rumah beliau di Jl. Ababil Sukajadi mengalami kebakaran, Sabtu (02/8) sekitar pukul 22.00 wib.(ad/rls)
.jpg)
