HANDPHONE GARIM MUSHALA DICURI Kuat Dugaan Pelaku Pencurian Teman Sendiri

PEKANBARU (RiauInfo) - Ahmad (28), garim Mushala Petalabumi yang ada di jalan Diponegoro IV dicuri. Dugaan pencurian pun mengarah kepada salah seorang temannya. Indikasi tersebut karena sang korban melihat ada salah seorang teman, bernama Omet terlihat keluar dari kamar korban yang ada di samping mushala. 

Kejadian tersebut diperkirakannya sekitar pukul 11.30 Wib. Sebab, sebelum dirinya hendak mandi mau, yang kebetulan masih berada di areal mushala, ia masih melihat handphon merek Nokia 5310 di kamarnya. "Awalnya, saya tidak mempunyai prasangka apa-apa, ketika melihat teman saya, Omet ke luar kamar saya. Setelah mandi, saya pun langsung bergegas ke Mesjid untuk menjalankan sholat Jumat," katanya. Namun, setiba di kamar mushala, si korban tidak menjumpai lagi handphonnya. Bahkan lemari pakaian tempat ia menyimpan handphon tersebut berkali-kali ia bongkar, tetap tidak menemukan. Ahmad pun kembali mengingat, saat sebelum mandi dimana masih melihat handphonnya. Sedangkan kamar telah terkunci saat dirinya pergi sholat Jumat. Akhirnya, ingatannya pun tertuju kepada salah seorang temannya tadi, Omet yang kebetulan tinggal tidak berapa jauh dari mushala tersebut. Sebab menjelang saat menjelang kepergiannya ke mesjid, hanya temannya itulah yang ia lihat keluar kamarnya. Akhirnya, dengan keyakinannya, Ahmad pun menjumpai temannya untuk mempertanyakan hal sebenarnya. Namun setelah mendengar beberapa pernyataan yang mengarah kepadanya, si temannya tetap tidak mengakui kalau yang melakukan perbuatan tersebut adalah dirnya. Meski demikian, Ahmad yang berharap dapat kembali menjumpai handphonnya itu, memberikan tawaran damai, dengan syarat handphon akan dikembalikan. Namun si Omet yang ia yakini sebagai pencurinya, tetap menolak untuk mengakui. Menurut Ahmad, meski ia membela diri, tetapi tidak ada emosi diraut wajahnya. Omet sang tertuduh tersebut hanya mengatakan tidak tahu dan tidak ada saja, ujar Ahmad Jumat (3/1). "Saya sudah berusaha bertanya secara baik-baik kepada Omet, namun dia tetap tidak mengakuinya," ucap ahmad. Semetara itu, menurut saksi mata Im (55) warga yang tinggal persis di sebelah Musolah Petalabumi itu mengaku dirinya sempat melihat pelaku mondar mandir di sekitar mushala. Waktu itu, saya sempat meminta tolong kepada Omet untuk memasukan mobil ke grasi. Tapi Omet yang ia ketahui bisa menyetir mobil, tibaiba dengna tergesa-gesa pergi dari mushala dengan mengatakan saya tidak bisa main mobil, papar Im. "waktu itiu saya baru pulang dari suatu hal urusan, karena saya tidak terlalu mahir membawa mobil, saya meminta tolong kepada Omet memasukan mobil ke dalam gerasi. Namun dengan wajah tergesa-gesa dia langusng berkomentor tidak pandai membawa mobi," terangnya. Hal ini juga lah yang menjadi Ahmad makin kuat mengarahkan bahwa Omet adalah pelakunya. Setelah tidak menemukan solusi, Ahmad akhirnya berniat melaporkan permasalahan ini ke Polsek Lima puluh. Dan ia berharap, dengan dilaporkannya masalah ini, pihak berwajib dapat membuktikannya. "Omet tidak juga mau mengakuinya, saya akan laporkan masalah ke Polsek Limapuluh untuk di tindak lanjuti, biar saja pihak polisi lagi yang menangani kasus ini" ujarnya dengan pasrah.(muchtiar)
 

Berita Lainnya

Index