Gubri Promosikan Potensi Riau di Shanghai

[caption id="attachment_7437" align="alignleft" width="300"]Gubri Promosikan Potensi Riau di Shanghai Gubri Promosikan Potensi Riau di Shanghai[/caption] PEKANBARU (RiauInfo) - Provinsi Riau terus berupaya menarik investor untuk menanamkan modalnya di Bumi Lancang Kuning. Berbagai kebijakan dan upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini seperti pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), penyiapan informasi potensi dan peluang investasi, pembentukan tim pelayanan investasi yang juga mempunyai Complaint Board, penyiapan SDM pelayanan, dan upaya-upaya promosi telah dinilai sebagai suatu kesungguhan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah memilih Provinsi Riau sebagai salah satu dari tujuh pemegang Regional Champion 2010 on Investment, Indonesia, bersama Provinsi Sumsel, Jabar, Jatim, Kaltim, NTB, dan Papua. Sebagai apresiasi kepada Provinsi Riau, BKPM telah memfasilitasi Gubernur Riau (bersama Jabar dan Kaltim) untuk mempromosikan potensi dan peluang investasi pada Indonesia-China Bussiness Forum di Hotel Melia, Shanghai, tanggal 8 Juni 2010. Sebelum forum dimulai, pada pagi hari Kepala BKPM dan para gubernur telah menerima eksekutif dari Metalurgi Corporation of China (MCC), sebuah BUMN industri baja Cina. Mereka membicarakan berbagai peluang yang mungkin dikembangkan, termasuk tentang pengsahaan sumur minyak bumi dengan Provinsi Riau. Kemudian pada acara yang dihadiri oleh sekitar 40 orang pengusaha dari berbagai perusahaan besar di Cina ini Duta Besar Indonesia di Cina yang memberikan sambutan hangat atas penyelenggaraan forum ini. Beliau menyinggung sedikit bagaimana hubungan Indonesia dan Tiongkok sudah terjalin sejak dahulu, termasuk ketika Laksamana Ceng Ho berlayar sampai ke Indonesia. Lalu Kepala BKPM Gita Wirjawan memberikan pula keynote speech yang mendapat perhatian penuh dari para peserta; beliau menjelaskan kebijakan-kebijakan terkini pemerintah Indonesia tentang investasi dan memperkenalkan para Gubernur, Gita Wijawan membangkitkan antusiasme peserta untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang juga dijawab dengan memuaskan. Pada paparan potensi daerah, Gubernur Riau mendapat kesempatan untuk menyampaikan potensi dan peluang investasi di Provinsi Riau serta berbagai kebiajkan yang ditempuh pemerintah daerah. Meskipun disampaikan secara singkat namun Gubernur Riau banyak berimprovisasi dengan bahan yang nampak sudah sangat dikuasainya. Yang menjadi penekanan Gubernur Riau adalah bagaimana potensi kelapa sawit di provinsi ini sudah demikian besar namun masih belum dapat diolah menjadi produk-produk industri hilir yang lebih banyak memberi nilai tambah pada masyarakat. Riau yang sudah mempunyai lokasi dan rencana Kawasan Ekonomi Khusus dan Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit sangat memerlukan investasi dalam bidang energi atau listrik sampai mencapai jumlah daya yang cukup dan infrastruktur lainnya seperti jalan kereta api. Selanjutnya para gubernur bersama masing-masing tim pendukung menjadi host untuk menyambut para pengusaha yang ingin tahu lebih lanjut tentang peluang isvestasi yang ada, termasuk Provinsi Riau. Dari minat dan pertanyaan para peminat terlihat bahwa mereka sangat tertarik dengan apa yang telah dipaparkan Gubernur Riau. Ada yang ingin tahu lebih jauh tentang peluang, ada pula yang ingin tahu tentang perusahaan mitra jika mereka akan berinvestasi, dan ada pula yang akhirnya mengancar-ancar akan ke Riau dalam bulan Juli 2010. Gubernur Riau juga diwawancara oleh beberapa wartawan media nasional maupun asing. Acara forum bisnis ini akhirnya ditutup dengan kunjungan delegasi Indonesia ke Expo 2010 Shanghai. Expo ini memiliki 153 paviliun negara dan 40 paviliun organisasi di atas lahan seluas kurang lebih 5,2 km2. Paviliun Indonesia yang sebagian besar bahannya terbuat dari bambu mendapat perhatian dan kunjungan cukup banyak. Forum dan expo ini memberikan gambaran bahwa masih banyak upaya-upaya yang perlu kita lakukan seperti penciptaan iklim investasi dan usaha yang lebih kondusif, mengemas potensi dan peluang kita secara baik dan menarik, serta melakukan upaya-upaya mengenalkan dan mempromosikannya pada kelompok-kelompok dunia usaha di negara-negara yang potensial pendanaan di Asia Timur, Timur Tengah, dan negara-negara potensial di benua lainnya.(ad)

Berita Lainnya

Index