Gubernur Riau: Saya Merasa Grogi Malam Ini

PEKANBARU (RiauInfo) - Malam ini Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengaku gugup menghadapi beberapa orang yang akan berdialog dengannya. Karena, menurut Rusli, profesi lawan bicaranya kali ini adalah profesi yang abadi sepanjang hayat. Di bawah temaram lampu panggung, Rusli megaku merasa grogi jika mengahadapi orang-orang yang menurut Rusli adalah orang yang kaya dengan perbendaharaan kata mengandung makna.

Beberapa orang ternama dengan maha karya seninya, baik karya sastra maupun karya tulis lain mengenai seni budaya, hadir mendampingi Rusli pada pentas lapangan terbuka Purna MTQ Pekanbaru, tepatnya di halaman depan Anjungan Seni Idrus Tintin. Seperti Yusmar Yusuf, Taufik Ikram Jamil dam Rusli Zainal sendiri membuka diri untuk memberikan jawaban dari berbagai kalangan seniman yang ingin bertanya menyangkut seni khususnya di Riau. Acara bertajuk "Temu Ramah dan Dialog Seni Bersama Bang Rusli Zainal," ini mengangkat judul "Refleksi 50 tahun Riau, Ditinjau Dari Seni Budaya Untuk Mencapai Visi Riau 2020". Dalam panel pertama, para petinggi Riau ini memberikan kajian dengan landasan sejarah kebudayaan Riau. Seperti Yusmar Yusuf dan Taufik Ikram Jamil memaparkan, Kebudayaan Riau yang kental dengan warna Islami adalah suatu apresiasi dari dua tokoh sejarah Melayu yang sengaja dan sadar menciptakan suatau konsep kebudayaan yang dinamis. Sehingga kebudayaan dan seni melayu menjadi fleksibel, dinamis dan dapat memberikan warna pada setiap kultur. Akibat dari beragam faktor tersebut dengan perkembangan seni budaya dalam zaman ke zaman, maka salah satu pengakuan secara Nasional untuk budaya Melayu adalah negara telah mengadopsi Bahasa Melayu sebagai dasar Bahasa Nasional. Disambut oleh Rusli Zainal mengatakan, pemerintah Provinsi Riau dalam hal perkembangan Seni Budaya Melayu telah berkomitmen penuh untuk mewujudkan Riau sebagai pusat Kebudayaan hingga di tingkat ASEAN pada 2020 nanti. "Komitmen cita-cita ini telah dikuatkan Riau melalui kebijakan Peraturan Daerah yang telah disepekati Wakil Rakyat Riau yaitu para anggota DPR Riau beberapa waktu lalu," sebut Rusli. Namun sampai pada giliran hadirin memberikan pertanyaan, beberapa kalangan mengungkapkan permasalahan yang akhirnya berujung pada pembiayaan karya para seniman yang terkendala masalah biaya. Menurut seorang peserta, seniman yang ingin berkarya selalu mengalami hambatan masalah biaya. Dalam hal ini para seniman seakan tidak mendapat tempat di pemerintah untuk mendukung program pengembangan terhadap karya yang akan mereka garap. Pasalnya, proposal yang berbau seni budaya yang diajukan para pekerja seni selalu terhambat bahkan tidak dikucurkan pemerintah. Menjawab hal ini Rusli Zainal menanggapi, bahwa dirinya telah memberi ruang pada Seni dan Budayawan dalam master plan pembangunan Riau ke depan. "Untuk Dunia Seni Budaya ini, saya telah pesankan pada para konsultan untuk memberikan ruang bagi pembangunan daerah. Mungkin proposal itu belum sampai langsung ke saya," jawab Rusli. Menurut jadwal panitia acara, dialog seni ini akan berlangsung hingga 23:00 WIB dan berakhir dengan berbagai pertunjukan karya seni dan budaya sampai penutupan acara pada pukul 01:00 WIB dini hari nanti. Acara ini juga dihadiri oleh ketua DPR Riau, Chaidir, Sekda Riau, Mambang Mit, Ketua Dewan Kesenian Riau, Eddy Ahmad RM dan sejumlah seniman dari berbagai sanggar seni budaya dan mahasiswa Perguruan Tinggi di Pekanbaru.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index