GOLKAR TERANCAM PECAH DPD II Golkar Riau Dukung SBY-AT

 
news9225JAKARTA (RiauInfo) - Meskipun Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnassus) Partai Golkar memutuskan JK sebagai capres dan memberikan mandat penuh kepada JK untuk melakukan komunikasi politik dengan partai politik lain, namun keputusan berbeda dilontarkan sejumlah pimpinan DPD II Golkar.
  Dalam pertemuan akar rumput Golkar dengan mantan Ketua Umum PG Akbar Tandjung (AT) di Hotel Aryadutta, Jakarta, Kamis (23/4) menyatakan Partai Golkar menghadapi problem rumit karena tidak mendapat suara yang cukup untuk mencalonkan presiden. "Kita harapkan suara dukungan dari partai menengah, tapi dua partai menengah, PKS dan PKB sudah merapat ke Partai Demokrat. Tidak ada lagi partai yang bisa kita ajak, untuk mendapat dukungan. Jika Partai Golkar bersikap oposisi tidak mungkin diambil, karena dalam sejarahnya dekat dengan pemerintah, “ ujarnya.. Sebanyak tujuh DPD II dari tujuh provinsi berencana memboikot hasil Rapimnassus Golkar yang diputuskan, Kamis (23/4) hari ini di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Ketujuh DPD II itu dari Riau Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulut, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Sultra dan Maluku. Ketujuh DPD II tersebut sepakat akan memboikot jika DPP terus mempertahankan keputusan tersebut. Sebaliknya tujuh DPD II tersebut sepakat mengusung AT mendampingi SBY sebagai cawapres. Ketua DPD II Indragiri Hilir Indra Muchlis Adnan menyatakan sebagai partai besar dan modern, Partai Golkar harus diselamatkan dari kehancuran. Indra berpendapat tokoh dan sesepuh Golkar yang bisa menyelamatkan partai berlambang beringin itu adalah Akbar Tandjung. “Usai pemilu, citra Golkar kian anjlok dan menjadi partai yang tidak terhormat. Janganlah Golkar dibawa kian hancur dan bahkan menjadi partai perseroan terbatas, “ ujarnya. Indra menambahkan bahwa suara di bawah menginginkan agar Golkar berkoalisi dengan partai pemenang pemilu dan mengajukan kader terbaik Golkar untuk jadi cawapres. Mengingat Golkar berada di peringkat kedua di pemilu legislative lalu, dan salah satu nama yang sudah masuk penjaringan adalah AT. “Sebagai orang-orang daerah, kami merapat ke AT karena AT masih punya peluang dan masih eksis di jalur politik. Karena itu kami mendorong AT sebagai cawapres SBY. Persoalannya tinggal bagaimana DPD II menekan DPP agar mandat rapimnassus dicabut, “ ujar Indra. Indra menegaskan DPD II hendaknya menyampaikan kepada DPP agar tidak memasukkan satu nama untuk memunculkan koalisi dengan PD. Sebab hasil survey mayoritas DPD II menempatkan posisi AT diatas JK. Selain itu hasil pemilu yang menghasilkan Golkar di rangking kedua, sebagai negarawan Ketum PG JK sebaiknya mundur dari pencalonan sebagai capres. Indra berharap tekanan dari DPD II ke DPD I bisa menggoyahkan keputusan rapimnassus. SEbagai DPD tingkat II adalah institusi beringin yang paling dekat dengan basis massa. "Kami mendorong semua DPD Tingkat II untuk menekan DPP mencabut hasil rapimnasus," ujar Indra. Lebih jauh Indra mengatakan seluruh 11 DPD II Riau bulat mendukung AT berduet dengan SBY dalam pilpres, 8 Juli mendatang.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index