Gemar Membaca Percepat Peningkatan Kualitas SDM

PEKANBARU (RiauInfo) - Bupati H Syamsurizal mengatakan, perpustakan, ketersediaan sumber informasi seperti buku, minat baca, dan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, merupakan empat hal yang saling terkait. 

Dikatakannya, SDM bermutu, tak mungkin dapat diwujudkan di tengah masyarakat yang tak gemar membaca. Masyarakat demikian, tak mungkin terbentuk, tanpa tersedianya bahan-bahan informasi yang dapat dibaca. “Sumber informasi, akan sulit diperoleh tanpa adanya tempat untuk memperolehnya secara cepat dan murah, yaitu perpustakaan,” kata bupati diwakili Asisten I H Burhanuddin, ketika membuka Pameran Perpustakaan dan Buku tingkat Kabupaten Bengklis 2008, kemaren di Gedung Kesenian Cikpuan. Menurutnya, bukan hanya di era modern, era dimana ilmu pengetahuan, tekhnologi dan informasi berkembang sangat pesat seperti dewasa ini, membaca itu merupakan sesuatu yang sangat penting. Jauh sebelum itu, katanya, sejarah bukan hanya mencatat, tetapi juga mengajarkan dan membuktikan, bahwa gemar membaca adalah salah satu modal utama terciptanya SDM unggul. “Karena hanya dengan membacalah rasa ingin tahu tumbuh sumbur. Rasa yang sangat diperlukan untuk menjadikan seseorang manusia unggul dan berkualitas,” katanya. Aktivitas membaca, katanya, adalah hajat manusia sepanjang zaman. Hajat yang mesti dipenuhi secara memadai demi keparipurnaan manusia. Karena itu, tak heran bila para pemimpin dunia maupun tokoh-tokoh terkemuka yang kita kenal, adalah orang-orang yang gemar membaca. “Bung Hatta, misalnya. Ketika diasingkan ke pulau Banda, tak lupa membawa satu lemari besar buku-bukunya. Begitu pula Abraham Maslow, psikolog Amerika Serikat yang menggagas teori Hirarki Kebutuhan, adalah anak yang besar di perpustakaan semasa kecilnya,” katanya, mencontohkan. Sayangnya, katanya lagi, umumnya masyarakat kita, belum menjadikan kegemaran membaca sebagai kebutuhan. Dan ironisnya lagi, budaya gemar membaca ini, semakin jauh dari kehidupan generasi muda. Padahal, sebagai generasi penerus dan harapan bangsa di masa depan, mereka harus terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi. Sebagai bukti, kata bupati, dapat dilihat sendiri, mana yang lebih tinggi frekuensi kunjungan anak muda ke pusat-pusat perbelanjaan atau rental playstation, dibandingkan ke perpustakaan. Begitu pula, koleksi kaset atau compact disc lagu daripada koleksi buku yang mereka miliki, mana yang lebih banyak. Akibatnya, menurut bupati, generasi muda sekarang kurang kritis serta cepat dan mudah bereaksi secara emosial terhadap segala informasi yang diterimanya. Mereka kurang kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Sementara itu, Kepala Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kabupaten Bengkalis, Robinson Simarmata mengatakan, tujuan pameran ini memang untuk menumbuh-kembangkan minat dan kebiasaan membaca. ”Untuk membangun masyarakat membaca (reading society. Mendukung percepatan terwujudnya SDM berkualitas dan visi Kabupaten Bengkalis 2020,” kata pemuka masyarakat Bengkalis asal Sumatera Utara ini. Dikatakan Simarmata, selain perpustakaan kecamatan se Kabupaten Bengkalis, sejumlah sekolah dan perguruan tinggi (PT) di kota Bengkalis dan sekitarnya, pameran yang akan berlangsung hingga 22 Desember mendatang, juga ikuti perusahan dan penerbit nasional dari Pekanbaru. ”Diantaranya Andi Offset, Agromedia, Tiga Serangkai, Mizan. Tiga Serangkai dan Karisma Ilmu. Sedangkan dari sekolah dan PT, antara lain SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMP Negeri 1, SMK 1, Politeknik, STAI, STIE Syariah,” kata Simarmata.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index