Gantikan LCT yang Kabur, Rekanan Sewa Ferry dari Pekanbaru

PEKANBARU (RiauInfo) - Pasca ‘kaburnya’ LCT Alfa Star V yang disewanya Pemkab Bengkalis melalui rekanan untuk menggantikan KM Tasik Gemilang yang saat tengah dalam perbaikan, Bupati Bengkalis langsung meinginstruksikan rekanan tersebut, untuk mencarikan solusi secepatnya. 

Instruksi tersebut diberikan agar pelayanan masyarakat dari penyeberangan dari pelabuhan Desa Air Putih (Kecamatan Bengkalis) -- Desa Sungai Selari (Bukit Batu) dan sebaliknya, kembali normal. Diwakili Sekretaris Daerah (Setda) H Sulaiman Zakaria, instruksi itu diberikan bupati saat mengadakan pertemuan terbatas di kediaman Setda, Jln Diponegoro Bengkalis, Rabu pagi (24/12). Selain Kadis Perhubungan H Wan Mukhtar dan Kepala UPTD Pelabuhan Ro-Ro Air Putih Mukhsin, hadir juga dalam pertemuan yang digelar sekitar pukul 09.00 Wib itu, antara lain Asisten II H Mukhlis, Kabag Perekonomian Emri Juliharnis, Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Bengkalis Nazarwin dan rekanan Misri. Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri, yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan, sebagai wujud tanggungjawabnya, Misri mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk menggantikan LCT Alfa Star V yang ‘lari malam’ pada Senin (22/12) lalu itu. Dikatakan Johan, hasilnya, pihak rekanan sudah mencapai kesepakatan dan akan menyewa ferry dari salah satu perusahaan di Pekanbaru sebagai pengganti LCT Alfa Star V. Ferry tersebut, menurut rencana akan disewa selama tujuh hari. “Usai rapat bersama Kadis Perhubungan dan Kepala Adpel, Misri langsung diinstruksikan berangkat ke Pekanbaru untuk menjemput ferry tersebut. Mereka bertolak ke Pekanbaru sekitar pukul 10.00 Wib,” kata Johan Ditambahkannya, dalam pertemuan itu, usai menerima telepon dari pemiliknya di Pekanbaru, Misri mengatakan, saat itu, ferry yang akan disewanya tersebut, sedang mengisi bahan bakar dan selanjutnya bertolak ke Bengkalis. Mengenai jam berapa ferry yang disewa Misri itu bertolak ke Bengkalis, Johan mengatakan, hari ini juga. “Sesuai hasil rapat tadi, diharapkan paling lambat pukul 16.00 Wib. Bahkan kalau bisa secepatnya,” kata Johan, saat dihubungi sekitar pukul 12.00 Wib, Rabu siang kemarin. Dikatakannya, waktu tempuh yang diperlukan ferry dengan kapasitas sekitar 20 kendaraan roda empat itu dari Pekanbaru ke Bengkalis sekitar tujuh jam. Artinya, jika jadi bertolak pukul 16.00 Wib, ferry tersebut akan sampai di pelabuhan Sungai Selari paling lambat sekitar pukul 24.00 Wib. Masih menurut Johan, sesuai hasil pertemuan itu, setelah sampai di pelabuhan Sungai Selari, ferry tersebut langsung diperiksa pihak Adpel. Untuk mengecek berbagai aspek keselamatan berlayar. “Jika dinilai layak untuk berlayar, langsung beroperasi untuk melayani masyarakat dan kendaraan yang ingin menyeberang dari pelabuhan Sungai Selari ke Air Putih,” kata Johan. Selanjutnya, agar layanan penyeberangan antar kedua pelabuhan itu dapat segera berjalan normal kembali, Pemkab Bengkalis, kata Johan, juga telah meminta bantuan PT Kondur Petroleum SA. “Bahkan, sebelum pertemuan itu, Sekretais Daerah langsung menghubungi Presiden Direktur PT Kondur Petroleum SA melalui telepon. Pada prinsipnya, perusahaan tersebut tidak keberatan dan siap membantu. Namun kapan bantuan itu dapat direalisasikan, kita belum memperoleh kepastian,” kata Johan. Sementara itu, sekitar pukul 14.00 Wib kemarin, berkembangan informasi jika upaya yang dilakukan Misri untuk menyewa ferry dari Pekanbaru itu, batal. Mengenai batalnya hal itu, Johan mengakui belum mendapatkan informasi. ”Saya cek dulu kebenarannya kepada rekanan. Karena dalam pertemuan pagi tadi, Misri sendiri yang mengatakan tidak ada persoalan lagi. Semua sudah clear. Termasuk soal besarnya harga sewa per hari yang diminta pemiliknya,” kata Johan.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index