Gajah di Riau Selalu Jadi Sasaran Perburuan

news668PEKANBARU (RiauInfo) - Dalam beberapa tahun terakhir ini populasi gajah di Riau mengalami penurunan yang sangat tajam. Hal ini disebabkan banyaknya aktifitas perburuan menjadikan gajah-gajah di Riau itu sebagai sasarannya. Pengamat Lingkungan Universitas Riau (Unri) HT Ariful Amri dalam keterangannya di Pekanbaru mengatakan, selama tiga tahun terakhir ini saja tercatat sebanyak 13 ekor gajah di Riau mati terbunuh. Kondisi ini jelas sangat mencemaskan, karena bila gajah-gajah tersebut terus diburu dan dibunuh, maka keberadaan gajah di Riau akan semakin habis. "Gajah akan benar-benar punah di daerah ini," jelasnya. Untuk menghindari gajah jadi sasaran perburuan, Ariful Amri minya kepada pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau melakukan upaya untuk merelokasi gajah-gajah-terutama di daerah yang aman bagi gajah. ''Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau sebagai institusi yang bertanggung jawab, harus segera menginventarisir habitat gajah dan merelokasi tempat tinggal mereka ke tempat yang lebih layak,'' ujarnya. Saat ini dalam catatannya, jumlah gajah di Riau 3 tahun terakhir hanya tinggal 250 ekor saja. Menyebar di kabupaten di Riau, Duri sampai Rantau Bais Rohil, Pelalawan, Siak, Rohul, Kuansing dan Inhu serta sebagian terdapat di Kampar Kiri. Tahun 90 an lanjutnya, kawasan Teso Nilo direncanakan sebagai tempat relokasi habitat gajah. Namun karena aspek ekosistem sudah mulai menipis, tekad tersebut urung terlaksana. ''Pemotretan ekosistem gajah tidak bisa tinggi dari permukaan, daerahnya tanggap air, hutannya rapat, luasnya terukur. Sebab kita ingin tidak ada pihak yang dirugikan, ekosistem gajah ini dilindungi UU. Kita tak ingin mereka dimusnakan atau dirusak manusia,''jelasnya.(Ad)

Berita Lainnya

Index