Fauziah: ASI Mempertinggi IQ Anak

Fauziah: ASI Mempertinggi IQ Anak 10 Jun 2007 19:34 wib RiauInfo

SELATPANJANG (RiauInfo) - "Nanti, jangan sampai lupa. Kalau sudah melahirkan, beri bayi Ibu Air Susu Ibu (ASI) ekslusif. Karena, dari banyak penelitian para ahli gizi, terbukti bahwa bayi yang diberi ASI ekslusif - dalam arti tanpa tambahan makanan lainnya seperti pisang atau nasi lembik bahkan air- tumbuh lebih cerdas serta tidak mudah sakit", ujar Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkalis. Ajakan itu disampaikan isteri Bupati Bengkalis ini ketika berdialog dengan sejumlah ibu hamil, ketika meninjau pelayanan pengobatan dan Keluarga Berencana gratis serta Posyandu yang dilaksanakan Tim Penggerak PKK Bengkalis, ketika melakukan kunjungan kerja ke Desa Sesap Kecamatan Tebing Tinggi, belum lama ini. "Selain itu, ASI ekslusif yang diberikan hingga bayi berusia 6 bulan, adalah suatu upaya penting yang bisa dilakukan ibu di awal-awal perkembangan bayi, baik untuk perkembangan fisik maupun mental. Secara nutrisi, sudah pasti bayi akan lebih sehat dengan mendapat ASI ekslusif. Lebih dari itu dan yang tak kalah penting, semakin terjagannya perkembangan mental si bayi, yang akan dibawanya sampai ia dewasa kelak", jelasnya. Masih menurut Fauziah, ASI yang diberikan secara optimal akan menjamin tercapainya pertumbuhan otak dan kecerdasan anak secara maksimal. Hal ini karena ASI mengandung sejumlah bahan nutrisi khusus, yang tidak terdapat atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi. Yang lebih menarik mengenai pemberian ASI ini, adalah sebuah hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 1993 terhadap 300 bayi prematur. Kesemua bayi prematur ini diberikan ASI ekslusif oleh ibunya hingga cukup. Ternyata di kemudian hari Intellectual Quotient atau IQ (tingkat kecerdasan) mereka lebih tinggi 8,3 point dibanding bayi prematur yang tidak diberikan ASI. "Demikian juga dengan bayi cukup bulan yang diberikan ASI akan lebih tinggi IQ nya hingga 12,9 point ketimbang bayi cukup bulan yang tidak diberi ASI. ASI adalah nutrisi untuk bayi yang sangat baik dan tak dapat tergantikan," paparnya. Kemudian, kata Fauziah lagi, untuk kesehatan, ASI sangat bermanfaat bagi bayi. Dengan mengonsumsi ASI ekslusif, maka zat yang terkandung pada ASI akan menutupi zat kekebalan pada bayi yang terbentuk lamban. "ASI kaya dengan zat kekebalan terhadap bakteri, virus dan jamur", ungkapnya. Lebih jauh, kata Fauziah, menyusui juga merupakan proses mendidik anak. Menyusui eksklusif merupakan stimulasi awal. Karena itu, pada saat menyusui anak sang ibu perlu memberi anaknya belaian dan usapan. Pada saat ini, pandangan mata ibu harus tertuju pada si buah hati. ''Kata-kata yang disampaikan ibu saat menyusui akan memenuhi kebutuhan awal dari pendidikan,'' paparnya. Bayi yang mengonsumsi ASI ekslusif, kata Fauizah lagi, akan tumbuh menjadi manusia yang lebih sehat, memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang lebih baik. Si kecil yang dibiasakan mengonsumsi ASI dapat bersosialisasi lebih baik. ''Selain itu, bayi juga bisa memiliki hati nurani, spiritual yang lebih baik pula,'' katanya. Fauziah juga menjelaskan, bukan hanya bayi yang akan mendapat manfaat dengan mengonsumsi ASI. Tapi, si ibu pun akan merasakan keutamaannya. "Ibu yang memberikan ASI-nya lebih kecil kemungkinan terkena kanker mamma (payudara) dan ovarium. "Bahkan, memberi ASI bisa mengurangi anemia pada si ibu", ungkapnya seraya mengatakan bayi-bayi yang tidak diberi ASI secara eksklusif juga lebih cepat terjangkiti penyakit kronis seperti kanker, jantung, hipertensi dan diabetes setelah dewasa. Kemungkinan anak menderita kekurangan gizi dan mengalami obesitas (kegemukan) juga lebih besar. Seorang ibu yang menyusui juga tidak perlu susah-susah melakukan diet untuk mengecilkan perut setelah melahirkan. "Karena hisapan anak pada puting susu ibu merangsang keluarnya hormon yang dapat mengencangkan dinding- dinding perut ibu kembali. Menyusui juga dpat mencegah kehamilan berikutnya", katanya.
 


Berita Lainnya

Index