Empat LSM dan Aktivis Mahasiswa Dukung Pengelolaan Semenanjung Kampar

PEKANBARU (RiauInfo) - Empak komponen organisasi, yakni BEM Fakultas Se-Lingkungan Unilak, Ikatan Mahasiswa Pelajar Pelalawanb, LSM Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaa nak Bangsa, dan Organisasi Kepemudaan Pemuda Melayu Nusantara Riau mendukung pengelolaan Semenanjung Kampar oleh PT RAPP.
Dukungan itu diberikan setelah mereka mengikuti presentasi dan penjelasan dari PT RAPP dan melaksanakan peninjauan secara langsung dari udara ke Semenanjung Kampar pada Kamis (17/12) tadi. Dari situ mereka menyimpulkan bahwa Semenanjung Kampar akan lebih tepat dikelola.Saat memberikan penjelasan pers di Rumah Makan Pondok Baung, Pekanbaru, para mahasiswa dan aktivis LSM itu mengatakan, jika hutan rawa gambut di Semanjung Kampar dibiarkan begitu saja, hal itu bukanlah sebuah solusi. Hal ini dikarena kawasan tersebut saat ini tengah menghadapi ancaman degradasi lingkungan sebagai dampak dari pertumbuhan penduduk yang pesat, pembalakan liar serta kebakaran hutan dan lahan. Pengelolaan secara berkesinambungan hanya bisa dicapai dengan merujudkan stabilitas ekonomi, sosial dan lingkungan yang didukung oleh investasi yang memadai dalam praktek pengelolaan hutan yang bertanggungjawab, dan kemitraan bersama dengan masyarakat setempat. Semenanjung Kampar harus dikembangkan dan dikelola secara lebih bertanggungjawab dengan basis ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi serta melalui peningkatan peran serta masyarakat. Izin pengelolaan Semenanjung Kampar yang diberikan pemerintah kepada RAPP setelah dicermati secara komprehensif sudah memenuhi mekanisme dan aturan yang ditetapkan, karena itu dihimbau semua pihak untuk dapat mencermatinya dengan seksama agar tidak memunculkan dugaan yang keliru. Konsep Hutan Tanaman (plantation Ring) yang dikembangkan PT RAPP dirancang dengan teknologi tinggi sebagai tiang penyanggah yang melindungi kawasan hutan ini, yakni hutan rawa gambut yang sangat dalam di Semenanjung Kampar, sehingga patut didukung untuk diterapkan guna menyelamatkan kawasan tersebut dari ancaman degradasi yang lebih parah. Keempat komponen itu masing-masing Indra Sani mewakili BEM Fakultas se-Lingkungan Unilak, Nazaruddin mewakili Ikatan Mahasiswa Pelajar Pelalawan-Sumbar, Ikhsan mewakili LSM Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Anak Bangsa, dan Raja Asril Iqbal mewakili Organisasi Kepemudaan Pemuda Melayu Nusantara Riau.(ad)

Berita Lainnya

Index