ekanbaru Juara, Kampar Kecewa

PEKANBARU (RiauInfo) - Tim Pekanbaru berhasil keluar sebagai juara setelah menang 4-0 atas Tim Kampar dipartai final Piala Chevron Junior Cup 2007 di Lapangan Sanggar Karyawan PT. CPI, Rumbai, Sabtu (28/7). Kemenangan Pekanbaru melalui mogoknya Tim Kampar melanjutkan pertandingan setelah gol pinalti, striker Pekanbaru, Bonik Bochi tepat dimenit ke-40. Sementara itu, Tim Kampar sangat kecewa, akibat ulah wasit yang tidak becus dalam memimpin pertandingan.

Pekanbaru berhak membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp27,5 juta ditambah Piala Bergilir dan Piala Tetap. Sementara itu, Kampar menduduki Juara II dengan total uang pembinaan Rp22,5juta ditambah Piala Tetap. Ditempat ketiga Siak dengan raihan uang pembinaan sebesar Rp17,5juta plus Piala Tetap dan ditempat ke-IV, Bengkalis dengan hadiah uang pembinaan Rp10juta ditambah Piala tetap. Untuk kategori gol terbanyak diraih oleh pemain Kampar, Dedi Putra yang mengalahkan lawannya dari Siak Ridho dalam adu nasib dengan lemparan uang logam ketanah. Dedi Putra yang mengkoleksi tiga gol berhak membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp,1,5 juta. Sedangkan untuk kategori pemain terbaik didapat pula pemain Kampar, Deni Noprian. Deni Noprian mendapat uang pembinaan sebesar Rp1,5 juta. Rusuh Pertandingan memperebutkan tempat ketiga antara Siak versus Bengkalis yang dilaksanakan tadi pagi dimenangkan Siak dengan skor telak 3-0. Sementara itu dipertandingan partai puncak berakhir dengan kerusuhan tepat dimenit ke-39. Berawal dari handballnya kapten Kampar, Aprizal didalam kota pinalti. Wasit yang melihat dari dekat langsung menghadiahi tendangan penilti buat Pekanbaru. Mendapat perlakuan seperti itu, seluruh official Tim Kampar langsung menyerbu Instruktur Pertandingan. "Kok, kepemimpinan wasit tidak becus. Sehingga kami sering dirugikan. Sebaiknya wasit ditukar saja," ungkap Pelatih Kampar, Yulnedi Tanjung beserta official lainnya dengan cetus. Dari pantauan RiauInfo dilapangan, Ketua Harian Pengcab PSSI Kampar, H Ilyas HU langsung menjumpai wasit tunggu dan IP menanyakan bagaimana kepemimpinan wasit ini. Apakah wasit ini bisa diganti? Ternyata mendapat perlakuan tak enak, H Ilyas menyatakan kepada seluruh pemainnya untuk mundur dalam pertandingan ini dengan mengangkat kedua tanggannya. "Ayo mundur, biarkanlah kemenangan ini milik Pekanbaru," katanya menyuarakan kepada seluruh pemain. Seluruh pemain yang mendengar hal tersebut, langsung menanggis tersedu-sedu. "Saya bang, kesal dengan ulah wasit yang memimpin pertandingan ini. Ini bukan yang kami harapkan. Toh, ternyata wasit menghancurkan mental kami," keluhnya sambil menghapus air matanya. Setelah menunggu keputusan beberapa lama, datanglah Ketua Umum PSPS Pekanbaru yakni Drs Herman Abdullah dengan Kadispora, Abdul Lafiz. Ketua Panitia dan Pelaksana Pertandingan memanggil Kadispora Riau. Setelah mempertemukan Kadispora dengan IP, Manager dan Ketua Harian Pengcab PSSI Kampar. Ketua Harian Pengcab PSSI Kampar, H Ilyas meminta kepada panitia untuk mengantikan wasit yang memimpin pertandingan. Kalau boleh pertandingan akan dijalankan kembali. IP, Ujang Nasril yang menerima pertanyaan seperti itu, mencoba membela korpnya. Dengan mengatakan untuk mengantikan wasit, berarti kami yang bertugas telah mengangkanggi peraturan Pengda PSSI. Kesimpulannya terakhir, wasit tidak juga diganti. Dipertemuan kedua kalinya didapat keputusan Kampar mau melanjutkan pertandingan, dengan syarat pinalti tak boleh dimasukan. "Kenyataan dilapangan beda, Bonik Bochi berhasil membobol gawang Kampar. Sehingga kerusuhan kembali terjadi. Karena pihak panitia penyelengara pertandingan tak konsekuen dengan keputusan yang telah dibuat," kata Ilyas. Sedangkan Pelatih Kampar menerima dengan ikhlas dengan kekalahan yang menyakitkan ini. "Kami memang kalah. Kami akan ambil hikmahnya dari semua kejadian ini. Memang pada dasarnya wasit yang memimpin pertandingan tek becus," ketusnya. Sementara itu, Pelatih Pekanbaru, Yudi Hendri terkesima dengan kemenangan timnya. "Saya tak menyangka kemenangan ini dapat kita raih. Padahal diatas kertas Kampar tim yang diunggulkan. Kemenangan ini juga tak terlepas berkat doa masyarakat Pekanbaru," pungkasnya. (Dd)
 

Berita Lainnya

Index