Ditutup, Pelatihan Membatik Untuk Ibu-Ibu Rumah Tangga

PEKANBARU (RiauInfo) - Pelatihan membatik bagi ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir yang ditaja oleh PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron), ditutup secara resmi Jumat, 12 Agustus 2012, di ruang perpustakaan Kompleks Chevron Rumbai. Pelatihan membatik yang diikuti 60 orang ibu rumah tangga ini dilaksanakan oleh Persatuan Ibu-Ibu Chevron Rumbai (PIICR) bekerja sama dengan perusahaan batik Riau PT. Hastabrata Nawala Kencana yang mengajarkan pengetahuan dan kecakapan membatik. Hadir pada penutupan pelatihan ini Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Adang Ginanjar, Camat Rumbai Jamin Nur, Ketua Iwapi Riau Irma Rahman, General Manager PGPA Chevron Sumatra Usman Slamet, Pimpinan PT. Hastabrata Nawala Kencana Ny. Miranti Serad Ginanjar, Penasihat PIICR Ny. Patsy Birchfield, Ketua PIICR Ny. Selvi Sukinto beserta pengurus dan anggota PIICR lainnya. Dalam sambutannya, Jamin Nur selaku Camat Rumbai menyampaikan apresiasinya terhadap program pelatihan batik ini. “Saya berharap kepada PT. Chevron Pacific Indonesia dan PT. Hastabrata Nawala Kencana agar program ini menjadi program berkelanjutan, karena program ini bisa menjadi jalan bagi ibu-ibu rumah tangga untuk menyalurkan potensinya lewat keterampilan membatik dan diharapkan membawa pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian keluarga,” ucapnya. Chevron juga berharap agar pelatihan ini mampu membuka peluang kepada para ibu rumah tangga di Rumbai dan sekitarnya untuk ikut meningkatkan pendapatan keluarga. “Lewat pelatihan ini, kami berharap ibu-ibu ikut berperan aktif membangun perekonomian keluarga dan masyarakat, karena faktor ekonomi kreatif sedang diminati saat ini.” ucap Usman Slamet, General Manager PGPA Chevron Sumatra. Seleksi peserta dilakukan lewat kelurahan setempat. Ibu-ibu yang berminat mengikuti pelatihan mendaftarkan diri secara langsung melalui Karang Taruna dan kelurahan masing-masing. Dalam 20 kali pertemuan yang dimulai sejak 17 Juli 2012, para peserta mendapatkan pengetahuan dasar tentang cara membuat batik, mulai dari alat-alat yang digunakan untuk membatik, cara menggunakannya, dan membuat desain dengan motif-motif melayu Riau. Penggunaan motif-motif lokal pada batik Riau ini diharapkan akan mampu menarik minat para pengrajin untuk terus mengembangkan kreativitas menciptakan produk-produk yang menarik minat masyarakat, baik dalam dan luar negeri. “Keterampilan yang didapat dari pelatihan ini merupakan ilmu yang baik untuk dipelajari, juga untuk pemberdayaan perempuan,” ujar dra. Maswita Bachtiar (67), salah seorang peserta pelatihan. Pelatihan membatik ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Chevron di bidang ekonomi yang bertumpu pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Program yang baru pertama kali dilakukan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat diteruskan di tahun mendatang.(zas/rls)

Berita Lainnya

Index