Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau Prof Dr H Isjoni MSi kepada wartawan, Rabu (10/2) di Pekanbaru mengatakan, tekanan yang dilakukan berbagai pihak, termasuk media massa, telah menyebabkan para guruguru tersebut menjadi stres dan trauma.
Padahal dalam kasus ini para guru tersebut belum tentu bersalah, bahkan mereka hanya menjadi korban pihak-pihak yang tak bertanggungjawab yang memanfaatkan kelemahan guru-guru itu. "Makanya saya keberatan kalau guru dihujat-hujat terus," ungkapnya.
Di berbagai media disebutkan bahwa sebanyak 1.820 guru di Riau memalsukan karya ilmiah untuk kenaikan pangkat dari IVa ke IVb dengan menggunakan calo. Saat ini para guru tersebut terancam diturunkan pangkatnya dan mengembalikan tunjangannya kepada negara.
Isjoni sendiri mengaku telah menyurati Gubernur Riau untuk memberikan klarifikasi terkait kasus yang menimpa 1.820 guru di Riau tersebut. Dalam surat itu dia memberikan penjelasan lebih terperinci terkait kenapa munculnya kasus tersebut.
Pertama dijelaskan, pengalaman menunjukkan pengusulkan karya ilmiah yang telah dibuat oleh guru dan dikirim ke Jakarta, banyak yang tidak kembali bahkan tidak diketahui nasibnya, apakah karya ilmiah tersebut diterima atau ditolak.
"Bagi mereka yang rajin ke Jakarta, mereka mengambil dokumen mereka dan memperbaikinya. Sebalinya mereka yang tidak datang, tentunya tidak tahu hasil penilaian terhadap karya tulis mereka," ungkap Isjoni menjelaskan.
Dampak dari semua ini mereka patah semangat dan enggan untuk mengurus enaikan pangkat mereka. "Kemudian secara tiba-tiba ada orang yang menawarkan jasa baik untuk mengurus pangkat mereka kembali, dan tentunya dengan senang hati guru akan menerimanya," jelasnya.
Karena tawaran ini sangat menguntungkan bagi para guru, maka tidak heran jika jumlah mereka yang memanfaatkannya mencapai 1.820 orang. Para guru-guru itupun tidak tahu menahu terhadap palsu PAK yang dikeluarkan oleh pihak-pihak yang memberikan penawaran itu.
Sehubungan hal itu, Isjoni sangat keberatan tidak ada anggapan seolah-olah para guru telah berbohong dengan memalsukan PAK. "Kami juga minta pihak kepolisian mengusut tuntas masalah ini sehingga semuanya jelas dan para guru bisa kembali bekerja dengan tidak tertekan masalah ini.(ad)
Dituduh Berbohong, 1.820 Guru di Riau Stres dan Trauma
Kiki
Rabu, 10 Februari 2010 - 05:09:27 WIB
Pilihan Redaksi
IndexKepala BNPB Pimpin Rakor Penanganan Erupsi Gunung Ruang
Setelah Lebaran, PWI Pusat Kembali Gelar UKW Gratis se-Indonesia
Wow, Tiga Gubernur Riau Pada Masanya Hadir pada Buka Puasa Bersama PWI Riau
Pj Gubri SF Hariyanto Sambut Antusias Riau Tuan Rumah HPN 2025
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Umum
Semangat Juang di Ladang Minyak PHR, Merayakan Idulfitri dengan Dedikasi untuk Negeri
Sabtu, 06 April 2024 - 19:53:28 Wib Umum
Setelah Lebaran, PWI Pusat Kembali Gelar UKW Gratis se-Indonesia
Rabu, 03 April 2024 - 23:05:44 Wib Umum
Wow, Tiga Gubernur Riau Pada Masanya Hadir pada Buka Puasa Bersama PWI Riau
Selasa, 02 April 2024 - 23:03:12 Wib Umum