Disperindag Riau Diminta Sering Adakan Pelatihan Ekspor

PEKANBARU (RiauInfo) - Data pelaku ekspor Disperindag Riau menunjukkan masih kurang di bidang Non Migas kategori produk agro. Hal ini menunjukkan produk non migas komoditi agro masih sedikit menyuplai kebutuhan luar negeri.

”Untuk tahun depan kita mengadakan pelatihan ekspor bagi pengusaha Kecil dan menengah di sektor non migas dari keterampilan dasar. Agar para pelaku usaha non migas seperti produk Agro serta kerajinan akan mendapat tempat di pasar ekspor nantinya,” ujar Nurdin selaku Kasub Perdagangan Luar Negeri Disperindag Riau pada RiauInfo di ruang kerjanya, Senin (9/7), di Pekanbaru. Pada tahun ini, Disperindag baru dua kali melakukan pelatihan Ekspor-Impor bagi pelaku usaha, baik usaha skala besar maupun kecil. ”Tahun ini menurut program kita hanya dua kali pelatihan Eksport-import, yang akan datang akan kita adakan lebih dari jadwal tersebut. Dan materinya akan kita bahas dari tingkat awal,” terang Nurdin. Saat ini, tercatat 48 pelaku ekspor non migas tingkat usaha menengah dengan berbagai produknya. Seperti arang tempurung, ikan, minyak kelapa, kayu olahan, terasi, labi-labi, sayuran, arang bakau, peralatan rumah tangga, Akar Tunjuk Langit, dan peralatan elektronik. Data tersebut membuktikan tingkat ekspor non migas dari produk agro sangat minim. Karena dari 48 tersebut tercatat usaha hasil kayu olahan mendominasi pelaku ekspor. Nurdin mengakui, masih lemahnya pengetahuan pelaku usaha untuk bertransaksi secara teknis di bidang ekspor-import adalah salah satu masalah tersebut. ”Tapi saya menegaskan, kadang pelaku usaha tidak bisa kami pantau, karena mereka telah melakukan transaksi di luar sepengetahuan kami. Karena sebagian pelaku ekspor dan import sudah saling percaya antara mereka dan tidak memerlukan administratif khusus yang harus dikeluarkan Disperindag, sehingga tidak ada datanya di sini. Karena sebagaian izin produk ekspor cukup dengan sepengetahuan Bea Cukai ” terang Nurdin. Sementara itu, seorang anggota Asosiasi Pangan Riau (ASPARI) mengaku telah mengikuti pelatihan ekspor-impor yang telah di taja Disperindag Riau beberapa bulan lalu pada 2007 ini. ”Sebenarnya melakukan ekspor bisa kita lakoni jika kita serius menjalani prosesnya serta rajin mencari pembeli dari luar negeri,” terang Zul pada RiauInfo. Selanjutnya Adi yang juga pernah mengikuti pelatihan serupa, mengakui sangat suka mengikuti pelatihan eksport yang telah diadakan Disperindag Riau selama ini. ”Saya berharap pelatihan seperti ini akan lebih sering diakan oleh Disperindag Riau di masa datang. Bahkan saya berharap Disperindag membantu lancarnya transaksi pelaku usaha di Riau mengekspor komoditi hingga produk Riau dapat mengisi pasar Internasional yang tak terbatas,” terang Adi. (Surya)
 

Berita Lainnya

Index