Diskominfo-PDE Kembali Gelar Dialog Publik

PEKANBARU (RiauInfo) - Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik kembali menggelar acara dialog publik. Tema kali ini adalah menjadikan pemuda yang religius, bangkit bersatu menuju sejahtera.
Hadir sebagai pembicara, Ketua KNPI Riau Suparman, Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, Edie Yustie, Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Riau, Andika M Noor. Diskusi yang dilakukan secara live di RRI ini, langsung dihadiri Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik (Diskominfo-Pde) Riau, Indra Nasution, LSM, tokoh masyarakat, para pemuda yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar. Sebagai narasumber pertama yang diberikan kesempatan memaparkan pikirannya tentang kepemudaan, Suparman langsung memaparkan tentang latar belakang serta warna-warni kepemudaan dari saat merintis kemerdekaan hingga dewasa ini. Kata Suparman, pemuda tidak dapat dipisahkan dari yang namanya kebangsaan. Sebab melalui pemudalah, negara ini dapat mencapai kemerdekaan hingga dewasa ini. "Kita melihat bagaimana peran serta seorang pemuda pada zaman kemerdekaan. Ada Soekarno, Syahrir, serta berbagai yang lainnya yang rela mempersembahkan jiwa raganya untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya, Selasa (27/10). Diakui Suparman, walau disisi lain peran pemuda tidak jarang juga menimbulkan image yang buruk. Sehingga peran mulia yang selama ini ditujukan pemuda sebelumnya, menjadi tercoreng oleh segelintir yang mengatasnamakan pemuda. Lebih lanjut Suparman mengungkapkan, dewasa ini telah dirasakan kurangnya rasa integritas pemuda dalam hal kebangsaan. Padahal, integritas pemuda dalam berbangsa, tidak mengenal tempat dan waktu. Untuk memaksimalkan peran pemuda, Suparman yang juga anggota DPRD Riau ini mengharapkan kepada pemerintah, kiranya dapat memeprhatikan pemuda lebih serius lagi. Sehingga segala bakat dan potensi yang selama ini terpendam dapat dioptimalkan, demik kepentingan negara ini. Sementara Kepala Bidang Kesbang Andika M Noor banyak berbicara tentang pemuda dalam arus globaliasi. Katanya, pemuda mestinya harus lebih serius dalam menghadapi arus globalisasi yang saat ini tidak mungkin dihindari. Sebab jika tidak, pemuda akan tertinggal olehnya. Andika menggambarkan, arus globalisasi tidak ubahnya seperti pusau bermata dua. Disatu sisi bermata positip, sementara mata kedua, mata negatif. Jika tidak mampu memanfaatkan secara baik, maka bahaya akan terkena mata negatif sangat besar. Dengan demikian, bukan manfaat lagi yang didapat dari tekhnologi tersebut, malainkan dampak buruk, terangnya. Narasumber ketiga, Kepala Bidang Kepemudaan Dispora, Edie Yustie mengatakan, untuk mengoptimalkan dan memberdayakan kepemudaan, saat ini Dispora banyak menggelar kegiatan positip yang bertujuan memberikan bimbingan terhadap pemuda. Bukan hanya itu kata Edie, saat ini DPRD RI telah disahkan undang-undang kepemudaan. Diharapkan, dengan adanya undang-undang tersebut, dapat memobilisasi para pemuda untuk berkarya.(ad/ist)

Berita Lainnya

Index