Disbudsenipar Dicerca Kalangan Dewan 3

news2882PEKANBARU (RiauInfo) - Dinas Kebudayaan Seni dan Pariwisata (Disbudsenipar) Riau dicerca dengan beberapa pertanyaan oleh kalangan dewan (Anggota Komisi D DPRD Riau) terkait pembahasan KUA dan PPAS tahun anggaran 2008 mendatang. Pasalnya, Komisi D menilai bahwa anggaran untuk beberapa kegiatan tak sesuai dengan opsinya.

"Untuk itu, kita minta kepada Disbudsenipar agar meninjau ulang beberapa kegiatan yang tidak sesuai dengan anggaran yang disediakan. Kita tak menginginkan hal ini terjadi," ungkap Ketua Komisi D DPRD Riau, Ir Fendri Jaswir dalam hearing dengan Disbudsenipar di Kantor DPRD Riau, Selasa (30/10). 

Menurut Fendri, Disbudsenipar mengajukan pagu anggaran KUA dan PPAS tahun anggaran 2008 mendatang sebesar Rp103,6 milyar lebih. Anggaran sebesar tersebut diperuntukan beberapa program seperti program pengembangan nilai budaya dengan tiga kegiatan menghabiskan dana sebesar Rp1,5 milyar. Ditambah lagi dengan program pengelolaan kekayaan budaya dianggarkan sebesar Rp25,4 milyar untuk beberapa kegiatan. 

Selaku pimpinan hearing, Fendri Jaswir memberikan kesempatan anggotanya untuk memberikan masuk dengan berbagai pertanyaan. Kesempatan pertama diambil oleh Wakil Ketua Komisi D, Edi Ahmad RM dan diikuti oleh Mahlillun, Ir Hendra Masdarta, Mukti Sanjaya, Zulfan Heri dan Edi Basri. Enam anggota dewan ini 
sama-sama mencerca Disbudsenipar dengan pertanyaan ada yang sama ada juga yang berbeda.

Seperti pertanyaan yang disampaikan Mukti Sanjaya, "Tolong jelaskan bagaimana pengembangan destinasi pariwisata yang memakan anggaran Rp16,5 milyar tersebut? Dan bagaimana pula bentuk pengembangan objek wisata pulau rupat dengan tersedianya anggaran Rp3 milyar. Apakah ada konsep tersebut di Disbudsenipar tentang pembangunan Pulau Rupat," tanya Mukti.

Sementara itu, Kepala Dinas Budsenipar, Jhoni Irwan langsung menjawab beberapa cercaan pertanyaan yang dilontarkan dewan. Pertama sekali, terlebih dahulu semua program yang dibuat Disbudsenipar akan dievaluasi lagi lebih mengkerucut. Sehingga anggaran yang tersedia dapat digunakan dengan baik. 

Sedangkan untuk program pengembangan destinasi pariwisata, Disbudsenipar telah melakukan koordinasi dengan Disbudsenipar dalam Rakor Disbudsenipar se-Riau. Program ini telah dimatangkan secara bersama-sama. "Tidak asal buat saja, melainkan dari hasil keputusan dalam rakor. Maka anggaran tersebut dipersiapkan sebesar Rp16,5 milyar. Terkait dengan pengembangan objek wisata Pulau Rupat, Disbudsenipar sendiri telah membuat grand skenario dengan berbagai konsep yang terbaik. "Sehingga apa yang kita harapkan selama ini menjadi kenyataan," pungkasnya. (Dd)

Berita Lainnya

Index