"Diduga Ada Permainan antara Kimpraswil dengan Kontraktor"

PEKANBARU (RiauInfo) - Anggota Komisi B DPRD Riau Drs H Azwir Alimuddin, MM sangat prihatin melihat kondisi bangunan Masjid Daarul Abrar dilingkungan Kantor DPRD Riau semakin hancur. Pasalnya, hingga saat ini belum ada satupun tindak lanjut dari pihak kontraktor maupun Dinas Kimpraswil. Apakah ada permainan dalam pembangunan masjid yang memakan anggaran Rp4 milyar ini?

"Ya, kalau masalah seperti itu saya tidak tahu persis. Tapi yang jelas menurut pandangan orang kemungkinan ada permainan antara Kimpraswil dengan pihak kontraktor. Kerusakan ini harus menjadi tangungjawab kontraktor dong," ungkap Azwir Alimuddin kepada RiauInfo di Kantor DPRD Riau, Rabu (24/10). Menurut Azwir, melihat kondisi masjid secara utuh memang tak bisa digunakan. Karena lantai masjid dipenuhi genangan air dan debu. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, lambat laun kerusakan semakin parah. Memang benar hampir seluruh plafon nyaris hancur dan ditambah dengan mihrabnya banyak didapati rembesan air hujan. Sehingga mihrab kalau disentuh sedikit menjadi bolong. "Pada dasarnya memang tidak ada wewenang kimpraswil. Tapi Kimpraswil harus dapat memberikan teguran kepada kontraktor yang mengerjakan masjid tersebut. Jangan tinggal diam. Nanti masyarakat menilai ada permainan antara kimpraswil dengan kontraktor. Kita tak menginginkan hal seperti itu terjadi," pintanya. Memang untuk saat ini masjid tersebut dalam tahap pemeliharaan kontraktor. Tapi melihat kondisi seperti ini, diminta pihak kontraktor dapat memberesi semuanya. Sehingga masjid tersebut dapat diperbaiki dan digunakan lagi oleh masyarakat maupun anggota dewan yang ingin menunaikan sholat fardhu. "Jangan sampai menunggu masjid tersebut rusak semuanya," katanya mengakhiri.(Dd)

Berita Lainnya

Index