PEKANBARU (RiauInfo) – Banyaknya warga yang tidak menggunakan haknya pilihnya pada Pilgubri 22 September kemarin, bukan karena golput. Tetapi karena adanya kesalahan adminitrasi yang dilakukan oleh petugas terkait. Akibatnya, hak sebagai warga negara pun tidak bisa dijalankan.
Dicky mencontohkan, suatu TPS yang menggunakan hak pilih ada sebanyak 400 orang, tetapi pada kenyataannya yang melakukan pencoblosan hanya 200 orang. Saat ditanyakan kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), tidak mengetahui siapa pemilik kartu, kemudian banyak para pemilih yang tidak dijumpai alamatnya.
Ketika ditanya, ada apa permasalahan dibalik ini, Dicky menegaskan permasalahannya ada pada administrasi.
Menurut Dicky, hal ini perlu ditanyakan langsung kepada KPU, siapa yang membuat formulir A4. Meski demikian ia menolak menyalahkan KPU sepenuhnya. (muchtiar)