Di Rengat Korban Kejang-Kejang, di Pekanbaru Pingsan, di Bengkalis Tewas

PEKANBARU (RiauInfo) - Nomor handphone penyebar maut semakin membingungkan masyarakat. Jika aparat pemerintah dan alim ulama menyatakan itu hanya sekedar isyu, namun ternyata Kamis kemaren dikabarkan ada yang menjadi korban.

Misalnya saja di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, seorang laki-laki berprofesi sopir secara tiba-tiba mengalami kejang-kejang. Menurut saksi mata sebelum kejang-kejang laki-laki itu menerima telpon yang diduga kuat berasal dari nomor mau yang menghebohkan itu. Sampai Jumat (9/5) laki-laki yang diketahui bernama Fery (24) itu masih dirawat intensif di RSUD Indrasari Rengat. Meski saat ini tidak kejang-kejang lagi, namun kondisinya masih lemas. Pihak rumah sakit menyatakan laki-laki itu menjalami stres akut. Lain lagi di Pekanbaru. Seorang CPNS asal Siak Zahara (25) yang sedang mengikuti Latihan Pra Jabatan di Pusat Diklat Kepegawaian Riau Jalan Ronggowarsito Pekanbau jatuh pingsan saat membuka SMS di HP-nya. Ketika itu dia merasa ada aliran lstrik yang cukup kuat menjalan di tangannya. Zahara mengaku, sebelum merasakan adanya aliran listrik itu, layar di telepon selulernya terlihat terlihat warna merah, seperti yang dihebohkan selama ini. Waktu itu dia sempat kaget. Di tengah rasa kaget itu dirasakannya ada aliran listrik sehingga dia terjatuh pingsan. Yang lebih parah lagi di Bengkalis. Kamis sore kemaren Auzar warga Desa Pambang, Kecamatan Mantan meninggalkan dunia. Syaiful, salah seorang saksi mata menyebutkan sebelum tewas, korban telepon selulernya mengeluarkan suara panggilan. Saat dia mengangkat teleponnya, tiba-tiba dia terkulai dan jatuh ke lantai. Beberapa temannya melihat kondisi itu langsung mengambil telepon seluler yang sempat terjatuh tidak jauh dari korban. Di memorinya memang tersimpan nomor telepon seluler yang dihebohkan bisa mencabut nyawa itu.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index