Di Meranti, Kehadiran Chaidir Sudah Ditunggu-tunggu

PEKANBARU (RiauInfo) - Di hadapan tiga ribuan masyarakat yang berkumpul di Lapangan Tugu Taman Cik Puan Selatpanjang, Cagubri drh Chaidir MM meminta agar masyarakat tidak mudah untuk dibodoh-bodohi oleh kandidat yang menggunakan money politic sebagai cara memenangi Pilkada. 

Sebab, kata Chaidir, money politic atau politik uang yang tidak seberapa itu justru hanya akan membawa rakyat dan daerahnya kepada kesengsaraan dalam jangka waktu yang lama."Sejatinya pemimpin itu mendidik masyarakatnya ke arah yang benar. Dan jika ada pemimpin yang suka membeli suara rakyat dengan uang atau materi maka tunggulah kesengsaraan berikutnya. Sebab, uang yang diberikan itu pasti harus didapatkan lagi," kata Chaidir saat berorasi, Senin (15/9) di Selatpanjang. "Dengan cara apa?," tanya Chaidir, "Ya, dengan korupsilah caranya. Sunat anggaran sana, potong anggaran sini. Ujung-ujungnya rakyat juga yang tidak mendapat kebagian anggaran pembangunan." Orasi Chaidir di lapangan tersebut berlangsung meriah. Teriakan "Hidup CS" selalu menggema setiap kali Chaidir melantunkan kalimat-kalimat yang tegas dan berani. Ya, siang itu Chaidir lebih memberikan pendidikan politik anti korupsi kepada rakyat daripada meminta-minta untuk mencoblos nomor satu. "Apapun slogan kesejahteraan rakyat yang disuarakan jika kita masih sulit melepaskan diri dari kebiasaan korupsi maka tidak ada itu kesejahteraan rakyat. Yang ada justru kesejahteraan dirinya dan segelintir orang," kata Chaidir lagi. Masyarakat yang menyambut Chaidir kemarin datang dari berbagai pulau sekitar, yakni Merbau, Rangsang dan Tebingtinggi. Sejak siang ribuan warga itu sudah menunggu kedatangan Chaidir dan rombongan. Begitu Chaidir turun dari speed boat yang hampir dua jam membawanya dari Buton, Chaidir langsung disambut suara tetabuhan rabana dan puluhan becak yang siap mengarak dirinya keliling kota. Namun rupanya Chaidir berkeliling kota dengan menaiki sebuah mobil pick up. Ia berdiri atas bak agar bisa terlihat oleh warga. Chaidir tak pernah lelah membalas sorak sorai warga dengan lambaian tangan. Sebagai tokoh Riau yang selalu berani menyuarakan pemekaran, Chaidir pun tidak ketinggalan akan mendorong agar Kabupaten Meranti bisa lebih cepat direalisasikan. "Di saat para calon baru berbicara dukungan kepada Meranti, saya dan Pak Suryadi sudah sejak lama menegaskan dukungan terhadap wujudnya kabupaten Meranti ini," kata Chaidir. Dikatakan Chaidir, bersyukurlah jika Cawagubri Suryadi Khusaini didukung oleh kebijakan partainya, PDI Perjuangan. "Tetapi saya, partai saya sudah punya kebijakan menolak pemekaran Meranti. Apakah saya juga menolak? Tidak. Saya siap pasang badan untuk berbeda dengan kebijakan partai demi tercapainya kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Meranti ini," kata Chaidir yang kemudian disambut tepuk tangan massa yang membahana. Dukungan terhadap pemekaran daerah, kata Chaidir, merupakan pelajaran penting yang ia dapatkan dari pemekaran Provinsi Kepulauan Riau. Waktu Chaidir sebagai Ketua DPRD Riau bersama pihak eksekutif menolak ide pemekaran tersebut. "Namun apa yang terjadi sekarang? Pemerintah pusat justru yang benar. Kesejahteraan di wilayah pemekaran itu jauh lebih cepat berkembangnya. Ya pemekaran wilayah merupakan solusi dari ketertinggalan daerah dan belum tersejahteranya masyarakat," sebut Chaidir lagi. Tidak hanya Meranti dan Mandau, Chaidir mencontohkan bahwa Inhil itu idealnya harus dimekarkan menjadi tiga kabupaten, yakni Inhil, Inhil Utara dan Inhil Selatan. Ada dua hal yang menjadi penyebab tidak tercapainya kesejahteraan masyarakat. Yang pertama adalah wilayah kekuasaan yang sangat luas sekali, dan kedua mental pejabat yang masih suka mencari uang dengan cara tak halal, yakni korupsi. "Artinya apa? Sikap pejabat kita yang menolak pemekaran justru telah menghambat kesejahteraan," kata Chaidir yang meskipun disampaikan dengan nada suara yang datar namun langsung disambut dengan sorak sorai teriakan dukungan kepada CS. Di Rumah Gubri Arifin Achmad Dalam kunjungannya kemarin Chaidir ikut menyantuni 150 orang anak yatim piatu dan puluhan janda dhuafa dari Kecamatan Tebingtinggi dan Rangsang Barat.Dari lapangan Tugu Chaidir mengunjungi pasar Ramadan dan selanjut kembali ke lapangan Tugu untuk berbuka bersama masyarakat. Malam hari ia dan rombongan melaksanakan Salat Tarawih di Mesjid Almustaqim, Desa Alai, Kecamatan Tebingtinggi Barat. Selasa pagi Chaidir meneruskan perjalanan ke PUlau Merbau, seberang Selatpanjang. Yang menarik, pada malam harinya Chaidir beserta istri Yulianti Chaidir menginap di rumah keluarga besar mantan Gubernur Riau Arifin Achmad. Menurut Bachtiar, adik Arifin Achmad pihaknya sangat gembira menyambut kedatangan Chaidir dan bersedia bermalam di rumahnya. Menurutnya keluarga besar Gubri Arifin Achmad mendukung penuh langkah Chaidir dan Suryadi Khusaini menjadi pemimpin Riau ke depan.(ad/*)

Berita Lainnya

Index