PEKANBARU (RiauInfo) - Puluhan mahasiswa dari BEM UIN Suska Pekanbaru mendatangi kontor Gubernur Riau, Selasa (20/11) di Pekanbaru. Selain membawa spanduk, mereka juga membawa beberapa batang bibit pohon sebagai simbol pelestarian lingkungan lahan dan hutan di Riau.
Dalam orasinya, Fakhtiar Qodri sebagai korlap aksi ini menyatakan sikap mereka yang khawatir terhadap kerusakan lingkungan di Riau akibat habisnya hutan yang dibabat. Selain bencana banjir sepanjang tahun, kebakaran hutan dan lahan serta asap yang mencemari lingkungan nasional maupun internasional menjadi bahan orasi sang orator.
Massa juga meminta pemerintah segera berkomitmen terhadap gerakan sayang sejuta pohon demi melestarikan lingkungan agar tidak terjadi bencana tersebut. Plakat yang mereka bawa berisikan agar pemerintah peduli untuk menyelamatkan hutan di Riau.
Alasan ini menggerakkan mereka meminta pemimpin daerah, dalam hal ini gubernur Riau selaku pengambil kebijakan mesti menegaskan kewenangannya agar bencana dan kerusakan lingkungan dapat diatasi.
Sekitar satu jam aksi ini berlangsung, massa diterima oleh Kepala Dinas Kehutanan Riau, Zulkifli dengan sambutan dan peneranagn atas aksi yang mereka lakukan. Penjelasan Zulkifli menyatakan program pemerintah baik pusat dan daerah sangat selaras dengan aspirasi yang di sampaikan massa ini.
"Kita senada dengan suara mahasiswa yang meminta Gerakan Sejuta Pohon. Karena dalam waktu dekat Dishut akan memasyarakatkan Gerakan Menanam Nasional ke seluruh lapisan masyarakat Riau tiap daerah," terang Zulkifli di hadapan massa.
Menurut Zulkifli, gerakan menanam nasional akan dilakukan serentak pada 1 Desember mendatang diseluruh Indonesia termasuk Riau. "Untuk itu, kita sangat setuju sekali bahwa adik-adik mahasiswa menyuarakan Gerakan Sejuta Pohon ini. Dan kita minta juga mesti ambil andil untuk menanam pohon tersebut nantinya," ujar Zulkifli.
Aksi ini berakhir dengan serah terima bibit pohon ke Kadishut Riau dan massa melanjutkan aksi damai cinta lingkungan mereka ke bundaran depan kantor Walikota Pekanbaru hingga tengah hari. Selain menyerahkan bibit pohon secara simboli kepedulian hutan, massa juga menyebarkan selebaran fakta kerusakan lingkungan secara umum kepada pengguna jalan di lokasi mereka berorasi.(Surya)
