Derai Air Mata Warnai Aksi Korban Perampasan Lahan

PEKANBARU (RiauInfo) - Perampasan tanah dan lahan kembali menjadi tuntutan di kantor gubernur Riau. Kali ini pengaduan warga Desa Kota Garo, Tapung Hilir, Kampar setelah mengadu ke DPRD Riau, mereka juga mendatangi kantor gubernur Riau. Massa mengaku rumah mereka digusur dan kebunnya dirampas seorang tuan tanah. Derai air mata pun mewarnai aksi ini! Duh..

Sedikitnya sekitar 200-an warga Kampar beserta kaum ibu ini berteriak histeris dengan berurai air mata. Aksi mereka juga membawa poster dan berjejer di depan pintu pagar kantor Gubernur Riau. "Tolong Pak Gubernur ! "Tolong Pak Gubernur,"ujar mereka histeris. Kedatangan warga Kota Garo Kampar ini didesak oleh keadaan mereka yang telah bertahan tinggal di tenda-tenda darurat selama dua tahun terakhir sejak hak mereka dirampas tuan tanah yang bernama Budianto. Menurut warga, tuan tanah WNI keturunan Thiongha tersebut telah memaksa warga meninggalkan rumah dan tanah mereka. Ironinya, sedikitnya seratusan rumah warga dirobohkan oleh tukang pukul sewaan Bidianto pada Agustus 2006 lalu. Warga juga mengaku telah kehilangan lahan sawit seluas 1.400 hektar milik 277 kepala keluarga yang juga telah dirampas Budianto. Histerisnya puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Tani Berkah Ilahi pimpinan Oposan ini diterima oleh Abdul Latif yang menjabat Kepala Biro Hukum Stdaprov Riau Wakil dari massa ini masuk ke dalam pertemuan dengan pihak pemprov Riau yang berlangsung di Ruang Kenanga kantor gubernur Riau hingga berita ini dirilis.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index