Dampak Tour de Siak, Pemda Kesulitan Cari Lahan Parkir

JAKARTA (Riauinfo) – Dampak pelaksanaan Tour de Siak ternyata luar biasa. Setelah empat kali dilangsungkan sejak tahun 2013 lalu hingga kini, kemajuan daerah, terutama sekali di sektor industri kepariwisataan, maju pesat. Indikasi itu setidaknya bias dilihat dari pertumbuhan hotel yang terus bermunculan di Kabupaten Siak, juga restoran siap saji, kemudian tempat tempat jualan cinderamata.  “Bahkan ada hal lain yng membuat pemerintah daerah kelabakan mengatasinya, yaitu terbatasnya lahan perparkiran. Setiap kegiatan tour de Siak itu dilangsungkan, kami selalu sulit mencari lahan untuk parkir. Tidak heran jika karena itu, sewa laha n parkir di Siak agak mahal,” jelas Bupati Siak  Syamsuar menjawab pertanyaan “Riauinfo”dalam acara jumpa pers Tour de Siak 2016 di Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (13/10).  Jumpa pers tersebut dihadiri Ibu Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan seluruh jajaran terasnya, serta sejumlah pejabat Dinas kepariwisataan Kabupaten Siak dan para wartawan. Menurut Bupati Siak, Tour de Siak adalah kegiatan wisata olahraga yang sangat menarik, tidak saja karena kegiatan itu mengundang semangat generasi muda Siak untuk ikut berolahraga sepeda, tetapi juga member semangat baru bagi para poengelola industry kepariwisataan. “Bayangfkan saja, di awal pelaksanaan Tour de Siak, wisatawan yang dating ke Siak hanya berkisar sepuluh ribuan tetapi kini sudah jauh lebih banyak. Wisatawan yang dating ke Siak disetiap menjelang digelarnya Tour de Siak tidak saja dari seputar kota Pekanbaru, tetapi juga dari Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.  “Mereka pun membelanjakan uangnya di tempat tempat makan, pusat perbelanjaan, toko oleh oleh dan hotel.” Ujar Bupati seraya menambahkan, khusus bagi wisatawan asal Malaysia yang kebanyakan orang Melayu, berwisata ke daerah Siak seolah melancing ke rumah keluarganya sendiri. Kenapa begitu? Karena Siak adalah pusat peradaban Melayu di Riau. Siak juga dilengkapi banyak peninggalan sejarah masa lalu kejayaan Melayu, salah satu diantaranya yang masih ada adalah Istana Kesultanan Siak yang sangat besar jasanya dalam menegakkan kemerdekaan Republik Indoneaia. Pelaksanaan Tour de Siak 2016 akan dimulai pada 17-22 Oktober. Para peserta akan unjuk kekuatan dengan menaklukkan sejumlah lintasan yang terbagi dalam 4 etape. Etape I: Siak-Simpang Dayun sepanjang 154,15 km. Etape II: Siak-Sungai Apit sepanjang 115,45 km. Etape III: Siak-Perawang sepanjang 182,12 km, dan etape IV: Siak-City Race sepanjang 110 km. Para pembalap akan melintasi jalan berliku dan tanjakan serta pemandangan alam di antaranya perkebunan kelapa sawit.  Hadiah yang disiapkan totalnya mencapai Rp 750 juta. (Herman Ami) 

Berita Lainnya

Index