CPI Serahterimakan Bangunan Pasar Tradisional Libo

PEKANBARU (RiauInfo) - Manager PGPA Duri Bekasap Syaifuddin Abdullah, mewakili Manajemen PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), siang ini menyerahterimakan bangunan pasar tradisional di Desa Pauh, Libo, Kecamatan Bonai Darussalam, kepada pemerintah setempat yang diwakili oleh Camat Bonai Darussalam, Herdianto A, S. STP.
[Menyusul serah terima tersebut, Bupati Rokan Hulu Drs. H Achmad, MSi meresmikan kompleks pasar yang terdiri dari 6 unit los pasar dan 1 unit pos sekuriti itu. Dengan didampingi jajaran pemerintah setempat, pemuka masyarakat, serta beberapa orang manajemen CPI dari Libo, Bupati pun melakukan inspeksi terhadap bangunan baru tsb. Pembangunan pasar tradisional Libo, ini merupakan hasil kemitraan CPI dengan pemerintah setempat. Dalam proyek ini, pemerintah desa menyediakan lahan dan CPI membantu pembangunan kompleks pasar tersebut. Pasar yang sebelumnya terletak di pinggir jalan, dekat dengan fasilitas jaringan listrik bertegangan tinggi CPI. Selain berisiko terhadap keselamatan masyarakat, lokasi pasar yang di pinggir jalan itu juga sering mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Pembangunan pasar di lokasi yang baru berjarak aman dari fasilitas CPI diharapkan akan meningkatkan keselamatan masyakat pengguna pasar dan mencegah kemacetan ataupun risiko kecelakaan lalu lintas. Pembangunan kompleks pasar tradisional Libo dilaksanakan melalui program LBD (Local Business Development atau Pengembangan Usaha Tempatan) yang menyerap tenaga kerja dari daerah itu sendiri. Dengan begitu, masyarakat Desa Pauh mendapatkan manfaat ganda dari program pembangunan pasar ini: pasar yang lebih tertata, lokasi yang lebih selamat, dan pekerjaan untuk menambah penghasilan keluarga. Dimulai bulan November 2010, proyek ini berhasil diselesaikan dengan selamat awal Februari 2011. “Pembangunan pasar tradisional di lokasi baru ini sangat penting bagi kemaslahatan masyarakat. Selain fungsi pasar yang mendukung ekonomi dan kehidupan masyarakat sehari-hari, relokasi pasar ini juga sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan masyarakat dari kemungkinan kecelakaan akibat jaringan listrik tegangan tinggi ini," kata Syaifuddin Abdullah. Selain itu, sinergi antara CPI, pemerintah dan masyarakat seperti ini perlu terus ditingkatkan untuk kebaikan semua pihak.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index