Chaidir:Demokarasi Kita Demokrasi Kain Sarung

PEKANBARU (RiauInfo) - Calon Gubernur Riau Chaidir MM menolak hasil rekpitulasi suara KPU di Pilkada Riau 2008 ini. Pernyataan ini menyusul adanya laporan pelanggaran dalam Pilkada. Sehingga calon gubernur Thamsir Rachamn pun melakukan gugatan serupa terhadap hasil KPU Riau itu. 

"Kalau kita kalah dalam fairplay itu bisa diterima. Tapi karena proses Pilkada yang 'amburadul' yang membuat kita mengajukan gugatan. Sikap kita sudah jelas, kita kan tidak teken (tandatangan-red), berarti menolak. Karena tim kita mendapati kecurangan dalam Pilkada ini,"ungkap Chaidir kepada wartawan, Senin (6/10) di Pekanbaru. Menurut Chaidir, salah satu laporan kecurangan dalam Pilkada Riau adalah praktek Money Politi dari pasangan calon RZ-MM. Dimana pasangan RZ-MM dinilai membagikan uang dan Sembako baik dalam Kampanye bahkan diluar masa kampanye. Kelemahan lainnya berada pada administratif kependudukan sebagai data pemilih dalam Pilkada ini. "Tim kita menemukan pasangan calon bagi-bagi sembako dan uang serta kain sarung kepada masyarakat diluar masa kampanye. Sehingga Demokrasi kita ini demokarasi kain sarung,"ujar Chaidir menjawab wartawan usai acara Pleno Rekapitulasi dan Penetapan Calon Terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2008-2013, Senin (6/10) di Pekanbaru. Namun Chaidir mengaskan, tujuan utama gugatan terhadap hasil Pilkada ini untuk memberikan pendidikan demokarasi kepada masyarakat. "Bukan masalah perolehan suara, gugatan ini bertujuan untuk pendidikan politik bagi rakyat, demokrasi kita tidak boleh dicederai. Jangan sampai demokrasi kita hanya demokarasi kain sarung,"ungkap Chaidir.(Surya)


Berita Lainnya

Index