Cawagub, Tergantung Hasil Survei

PEKANBARU (RiauInfo) - Walau Pemilihan Gubernur (Pilgub) Riau setahun lagi, akan tetapi kondisi politik di Riau semakin memanas. Untuk mempersiapkan semua itu, Partai Golkar dalam menentukan calon wakil gubernur (cawagub) nanti dilihat dari hasil survei yang berkembang saat ini.

Disamping hasil survei, tentunya juga melalui Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dan semuanya tergantung dari calon Gubernur yang telah ditunjuk yakni Rusli Zainal. Semuanya berdasarkan Petunjuk Pelaksana (Juklak) No5/2005 dan diperkuat oleh Juklak No145/2007, dengan menyebutkan bahwa pertimbangan utama yang dilakukan Partai Golkar adalah posisi seorang calon diprioritaskan incumbent. "Untuk menentukan faktor popularitas dapat diketahui ketika survei dilakukan oleh lembaga yang disembunyikan. Seberapa besar peluang menang, bagaimana tingkat resistensi calon, termasuk seberapa besar masyarakat mengetahui sang calon. Hal ini jelas sangat tergambar dengan baik dalam hasil survei," ungkap Wakil Sekretaris Partai Golkar, Abu Bakar Sidiq, SSi kepada RiauInfo di Kantor DPRD Riau, Senin (26/11). Menurut Abu, survei di mata Partai Golkar sangat menentukan sebelum diputuskan dalam Rapimda. Semuanya terlihat dari berbagai pengalaman mencatat, kekalahan Partai Golkar dalam pilkada di daerah lain. Mereka lupa bahwa popularitas figur amat menentukan dan sangat dibandingkan popularitas partai dalam pilkada. Oleh karena itu, partai golkar bukan saja membuka peluang bagi kadernya sendiri, namun membuka peluang bagi calon non-partai apalagi jika hasil survei menunjukkan angka yang signifikan lebih besar. Dari hasil survei yang dilakukan oleh lembaga independen sudah berlangsung di Pekanbaru tercatat peluang untuk menang Rusli Zainal lebih kurang 78 persen berhasil dan 22 persen yang tidak berhasil. Kalau dilihat dari faktor posisi Rusli Zainal sebagai Gubernur (incumbent) sangat menentukan. (Dd)


Berita Lainnya

Index