Pihak bus umum enggan masuk ke terminal tersebut karena sulitnya mendapatkan penumpang. Sedangkan penumpang enggan naik bus dari terminal itu karena lokasinya terlalu jauh, sedangkan angkutan kota menuju sana sulit didapatkan.
Karena itu, sebagian bus umum lebih cenderung mencari menumpang di luar. Begitu pula halnya dengan penumpang lebih suka menunggu bus di jalanan, karena lebih mudah datang ke pinggiran jalan yang dilalui bus umum tersebut.
Menyinggung hal itu, anggota DPRD Pekanbaru H Haris Jumadi SE mengatakan sebaiknya Pemko kembali mengevaluasi keberadaan terminal AKAP tersebut. Sebab selama ini ada kesan keberadaannya hanya menyusahkan sopir bus dan penumpang saja.
Dikatakannya, pihak Pemko Pekanbaru tidak mungkin sepanjang masa melakukan pemaksaan agar seluruh bus umum masuk ke terminal itu. "Seharusnya ada kesadaran dari para sopir untuk masuk terminal, bukan memlalui pemaksaan," ungkapnya.
Masyarakat sendiri kebanyakan masih enggan datang ke terminal tersebut karena lokasinya sangat jauh dari kota. Selain itu oplet dan bus kota masih sedikit mengambil rute ini.
Dia juga menghimbau Pemko Pekanbaru untuk tidak melarang pengusaha bus umum yang menyediakan travel antar jemput penumpang. "Keberadaan travel antar jemput ini jelas mempermudah penumpang, jadi jangan dilarang," tandasnya.(Ad)
