Bupati: Saya Terus Ingin Memberikan Pengabdian Untuk Kabupaten Kampar

BANGKINANG (RiauInfo) - Bupati Kampar H Burhanuddin Husin bersama Ketua DPRD Kampar H Syafrizal saat tampil perdana pada edisi program Bincang Kampar yang ditaja oleh Radio RSPD Kampar, Senin (24/1). Mengambil topik membangun Kampar dari harapan hingga kenyataan, Burhanuddin bersama Syafrizal tampil prima menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh dua orang kru RSPD yiatu Mahyudin Yusdar dan Deni Mardalena.
Diawali dengan pertanyaan seputar pencalonan dia pada Pemilukada 2006 lalu, Burhanuddin menyebutkan kondisi pada saat itu merupakan panggilan hati nurani setelah melihat kondisi dan kenyataan yang ada. Dorongan berbagai pihak menurutnya juga membuatnya semakin bertekad untuk mendedikasikan waktu untuk mengabdi pada kampung halamannya. "Sebagai PNS saya banyak menghabiskan waktu di Bengkalis, ketika ada dorongan berbagai pihak akhirnya saya memutuskan untuk maju pada Pilkada Kampar pada 2006 lalu. Saya bertekad mendedikasikan segala waktu, fikiran dan tenaga untuk memberikan yang terbaik untuk kampung halaman setelah sekian lama mengabdi di Bengkalis," ujar Bupati Kampar H Burhanuddin Husin yang ditemui wartawan usai melaksanakan dialog dengan pembawa acara Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar. Satu jam waktu yang disediakan untuk acara tersebut, membuat Burhanuddin mempunyai waktu yang cukup untuk menyampaikan beberapa persoalan, hambatan, peluang sekaligus tantangan dalam membangun Kabupaten Kampar yang menurutnya telah dituangkan dalam visi dan misi Kepala Daerah dan dijabarkan dalam berbagai kebijakan seperti tertuang dalam APBD dan Peraturan Daerah (Perda). "Visi dan Misi merupakan sebuah cita-cita, mimpi ataupun garis besar dari target yang ingin kita capai. Dan cita-cita tersebut kita implementasikan dalam berbagai kebijakan seperti yang tertuang dalam peraturan daerah dan APBD," kata Burhanuddn yang juga Ketua partai Golkar Kabupaten Kampar ini. Burhanuddin mengatakan, dalam membangun Kampar, Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Perlu dukungan semua pihak apalagi Kampar menganut konsep pepatah Tali Bapilin Tigo yang menggabungkan peran Pemerintah, Ninik Mamak dan Alim Ulama dalam berbagai kebijakan pembangunan. Tiga elemen ini harus mampu membangun sinergisitas sehingga pembangunan dapat berjalan optimal dengan hasil yang memuaskan. Konsep Tali Bapilin Tigo menurut Burhanuddin telah mampu memberikan kontribusi yang cukup besar walaupun tidak secara langsung. " Ninik Mamak, Alim Ulama beserta komponen lain walaupun tidak terlibat secara langsung merupakan elemen dalam pembangunan Kabupaten Kampar. Mereka berperan dalam memberikan masukan, arahan, bimbingan bahkan kritikan yang tentunya bertujuan untuk Kampar lebih baik," terang Burhanuddin pada pembawa acara radio yang mengudara pada frekwensi 106.1 FM tersebut. Menyibak soal persoalan dan tantangan yang dihadapi, perhatian Kampar tetap pada soal rendahnya SDM serta angka kemiskinan yang semakin tinggi. Dibeberkan Burhanuddin untuk saat ini angka kemiskinan telah terkoreksi menjadi 17,5% dari 25,6% pada awal pemerintahannya. Tiga kecamatan penyumbang angka kemiskinan tertinggi adalah kecamatan Kampar Kiri Hulu, XIII Koto Kampar dan Kecamatan Koto Kampar Hulu yang hampir mencapai 60%. Tapi tiga kecamatan ini lebih pada persoalan non teknis dimana tiga Kecamatan ini berada pada kawasan hutan yang tidak bisa dikembangkan untuk lahan produktif bagi warga. Untuk pendidikan, pendirian Politeknik Kampar (Polkam) menurut Burhanuddn merupakan terobosan strategis dalam menciptkan SDM yang handal. Polkam dengan study khusus soal Kelapa sawit diharapkan mampu menelurkan tenaga kerja yang handal terutama soal sawit dimana saat ini kebun sawit yang ada di Kabupaten Kampar merupakan yang terluas di Propinsi Riau. Bahkan Pemerintah pusat telah mengapresiasi dengan memberikan bantuan yang cukup besar tiga tahun belakangan ini.(arief)

Berita Lainnya

Index